Jumat, 26 Agustus 2011

sejarah segitiga bermuda



Segitiga bermuda terkadang disebut juga Segitiga Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.


Luas Pulau Bermuda sekitar
53 kilometer persegi dengan jumlah penduduknya mencapai 70.000 jiwa. Ibu kotanya adalah sebuah kota yang disebut Hamilton. Keseluruhan kawasan Bermuda merupakan gugusan pulau yang berjumlah 347 pulau karang (coral reef islands) dengan beberapa teluk kecil.

Seluruh kepulauan tersebut terletak di Samudera Atlantik. Berjarak sekitar 930 km dari Amerika Serikat. Yang sangat aneh adalah dari seluruh pulau yang berjumlah 347 ini, hanya 20 pulau saja yang berpenduduk. Penduduk di situ menganggapnya sebagai jajahan para arwah jin dan anak-anak setan yang menjadi Tuhan.

Bersamaan dengan masuknya penjajahan Inggris pada tahun 1684 M, masuklah agama Kristen, meskipun pada awalnya tidak diterima namun kemudian para dukun menganggapnya sebagai cabang dari agama mereka atau syariat baru yang cocok dengan perkembangan zaman. Sejak tahun 1968, pulau itu berubah menjadi beberapa negara otonom yang terpisah dari pemerintahan Inggris.

Asal Kata Segitiga Bermuda

Kata “Bermuda” berarti bulan ke tujuh dalam tahun Qibthi. Tetapi seorang ilmuwan Amerika yang berasal dari Puerto Rico mengemukakan bahwa makna “Bermuda” dalam bahasa-bahasa kuno yang tersebar di wilayah Bermuda tersebut mengandung arti Pantai Cahaya. Hal itu disebabkan iblis menempati wilayah itu dan menyatakan bahwa ia adalah Dewa Cahaya dan Dewa Pencerahan.

Christopher Colombus dan Segitiga Bermuda

Segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa

Pada masa pelayaran Christopher Colombus, ketika melintasi area segitiga Bermuda, salah satu awak kapalnya mengatakan melihat “cahaya aneh berkemilau di cakrawala”. Beberapa orang mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area tersebut.

Christopher Colombus sempat mencatat perjalanannya di Segitiga Bermuda yang dapat anda lihat pada tautan berikut . Dimana , Christopher Colombus mencatat Log perjalanannya selama berhari - hari di Segitiga Bermuda.

Berbagai peristiwa kehilangan di area tersebut pertama kali didokumentasikan pada tahun 1951 oleh E.V.W. Jones dari majalah Associated Press. Jones menulis artikel mengenai peristiwa kehilangan misterius yang menimpa kapal terbang dan laut di area tersebut dan menyebutnya ‘Segitiga Setan’.

Hal tersebut diungkit kembali pada tahun berikutnya oleh Fate Magazine dengan artikel yang dibuat George X. Tahun 1964, Vincent Geddis menyebut area tersebut sebagai ‘Segitiga Bermuda yang mematikan’, setelah istilah ‘Segitiga Bermuda’ menjadi istilah yang biasa disebut.

Segitiga bermuda merupakan suatu tempat dimana di dasar laut tersebut terdapat sebuah piramid besar mungkin lebih besar dari piramid yang ada di Kairo Mesir. Piramid tersebut mempunyai jarak antara ujung piramid dan permukaan laut sekitar 500 m,di ujung piramid trsebut terdapat dua rongga lubang lebih besar.



Peristiwa di Segitiga Bermuda

Penerbangan 19

Pesawat pada penerbangan TBF Grumman Avenger, mirip dengan penerbangan 19

Salah satu kisah yang terkenal dan bertahan lama dalam banyaknya kasus misterius mengenai hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang melintas di segitiga bermuda adalah Penerbangan 19. Penerbangan 19 merupakan kesatuan angkatan udara dari lima pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat.

Penerbangan itu terakhir kali terlihat saat lepas landas di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945. Pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dibuat secara sistematis oleh orang-orang yang ahli penerbangan dan kelautan untuk mengahadapi situasi buruk, namun tiba-tiba dengan mudah menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh, dianggap tidak masuk akal.

Karena pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dirancang untuk dapat mengapung di lautan dalam waktu yang lama, maka penyebab hilangnya dianggap karena penerbangan tersebut masih mengapung-apung di lautan menunggu laut yang tenang dan langit yang cerah.

Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Karena kecelakaan dalam angkatan laut ini misterius, maka dianggap "penyebab dan alasannya tidak diketahui".

Dan juga ditemukan adanya kaitan segitiga bermuda dengan atlantis yang ditemukan adanya penemuan kota-kota kuno dan berbagai bangunan di segitiga bermuda tersebut". Atlantis yang diduga tenggelam dalam waktu satu hari satu malam diduga kuat tenggelam di segitiga bermuda dan beberapa kawasan lainnya yang mirip dengan kejadian yang ada pada segitiga bermuda tersebut salah satunya yaitu di Indonesia, Malaysia, India, dan lainnya".

Peristiwa Aneh di Segitiga Bermuda

- 1840: HMS Rosalie
- 1872: The Mary Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga bermuda
- 1909: The Spray
- 1917: SS Timandra
- 1918: USS Cyclops (AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, sangat baik untuk pelayaran
- 1926: SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk
- 1938: HMS Anglo Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang
- 1945: Penerbangan 19 menghilang
-Tahun 1947, pesawat C-45 hilang dalam jarak 150 km dari Segitiga Bermuda.
-Tahun 1948, pesawat Theodore-4 yang memiliki empat mesin pendorong hilang beserta 31 orang penumpangnya.
-Tahun yang sama pesawat DC-3 hilang beserta penumpangnya yang berjumlah 32 orang tanpa meninggalkan bekas.
-Tahun 1949, pesawat Theodore 4 kedua juga hilang tanpa bekas.
-Tahun 1950, pesawat besar Amerika “Globe Master” milik AU Amerika hilang tanpa bekas.
-Tahun yang sama kapal barang Amerika-55 Sandra, yang memiliki panjang lebih dari seratus meter hilang tanpa meninggalkan bekas.
-Tahun 1952, pesawat pengangkut milik Inggris “York” hilang bersama 33 penumpangnya tanpa bekas.
- 1952: Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang
-Tahun 1954, pesawat amphibi Amerika tipe Lockheed hilang bersama seluruh penumpangnya tanpa meninggalkan bekas.
-Tahun 1956, pesawat ampibi Amerika tipe Marteen P5M hilang bersama seluruh awaknya tanpa bekas.
-Tahun 1962, pesawat pengisi bahan bakar jenis KB-50 milik AU Amerika hilang tanpa jejak.
- 1962: US Air Force KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap
-Tahun 1963, kapal pengangkut milik Amerika Marine Silver Queen yang panjangnya mencapai 130 meter hilang bersama semua penumpangnya tanpa meninggalkan jejak.
-Tahun yang sama dua pesawat latih dan perbekalan milik AU Amerika jenis Stratoo hilang tanpa bekas.
-Tahun 1968, pesawat militer jenis YC-122 yang dimodifikasi menjadi pesawat pengangkut hilang tanpa bekas.
-Tahun 1970, pesawat angkut milik Prancis “Milton Patreds” hilang beserta semua orang dan barang yang ada.
-1970: Kapal barang Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans menuju Cape Town.
-1972: Kapal Jerman, Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru
-Tahun 1973, pesawat angkut milik Jerman “Anita” yang berbobot mati 20.000 ton hilang bersama 32 penumpangnya tanpa bekas.
-Tahun 1974, pesawat perang hilang pada jarak 900 mil dari barat daya pulau Azores, Amerika.
-1976: SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda.
-1978: Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus
-1980: SS Poet; berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai
-1995: Kapal Jamanic K (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui Cap Haitien
-1997: Para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman
-1999: Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent.
  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar