Kadang juga dikenali sebagai khinzir
(perkataan Arab). Babi adalah omnivora, yang berarti mereka mengkonsumsi
baik daging maupun tumbuh-tumbuhan. Selain itu, babi adalah salah satu
mamalia yang paling pintar, dan dilaporkan lebih pintar dan mudah
dipelihara dibandingkan dengan anjing dan kucing.
Dalam al-Quran, sebagai hewan, babi hukumnya najis jika disentuh dan haram untuk dimakan oleh umat Islam.
Babi juga diharamkan untuk dikonsumsi dalam agama Yahudi dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di kalangan Kristen.
Penyakit yang diakibatkan dari daging Babi
DR Murad Hoffman, Daniel S Shapiro, MD,
seorang Pengarah Clinical Microbiology Laboratories, Boston Medical
Center, Massachusetts, dan juga merupakan asisten Profesor di Pathology
and Laboratory Medicine, Boston University School of Medicine,
Massachusetts, Amerika menyatakan terdapat lebih dari 25 penyakit yang
bisa dijangkiti dari babi. Di antaranya:
* Anthrax* Ascaris suum* Botulism*
Brucella suis * Cryptosporidiosis* Entamoeba polecki* Erysipelothrix
shusiopathiae* Flavobacterium group IIb-like bacteria * Influenza*
Leptospirosis* Pasteurella aerogenes * Pasteurella multocida * Pigbel*
Rabies * Salmonella cholerae-suis* Salmonellosis* Sarcosporidiosis*
Scabies* Streptococcus dysgalactiae (group L)* Streptococcus milleri*
Streptococcus suis type 2 (group R)* Swine vesicular disease* Taenia
solium* Trichinella spiralis* Yersinia enterocolitica* Yersinia
pseudotuberculosis. Wikipedia
FAKTA-FAKTA MENGAPA BABI HARAM
Islam telah melarang segala macam darah,
analisis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari
uric acid (asam urat ), suatu senyawa kimia yang berbahaya bagi
kesehatan manusia, bersifat racun. Dg kata lain uric acid sampah dalam
darah yang terbentuk akibat metabolisme tubuh yang tidak sempurna yang
diakibatkan oleh kandungan purine dalam makanan.Dalam tubuh manusia,
senyawa ini dikeluarkan sebagai kotoran, dan 98% dari uric acid dalam
tubuh, dikeluarkan dari dalam darah oleh ginjal,dan dibuang keluar tubuh
melalui air seni.
Dalam Islam dikenal prosedur khusus dalam
penyembelihan hewan, yaitu menyebut nama Allah Yang MahaKuasa dan
membuat irisan memotong urat nadi leher hewan, sembari membiarkan
urat-urat danorgan organ lainnya utuh. Dengan cara ini menyebabkan
kematian hewan karena kehabisan darah dari tubuh, bukannya karena cedera
pada organ vitalnya, sebab jika organ-organ misalnya jantung, hati,
atau otak dirusak, hewan tersebut dapat meninggal seketika dan darahnya
akan menggumpal dalam urat-uratnya dan akhirnya mencemari daging,
mengakibatkan daging hewan akan tercemar oleh uric acid, sehingga
menjadikannya beracun, dan pada masa-masa kini lah para ahli makanan
baru menyadari akan hal ini, subhanallah.
Apakah kita tahu kalau babi tidak dapat
disembelih di leher? karena mereka tidak memiliki leher, sesuai dengan
anatomi alamiahnya? Bagi orang muslim beranggapan kalau babi memang
harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta
akan merancang hewan ini dengan memiliki leher.
Ilmu kedokteran mengetahui bahwa babi
sebagai inang dari banyak macam parasit dan penyakit berbahaya, sistem
biochemistry babi mengeluarkan hanya 2% dari seluruh kandungan uric
acidnya, sedangkan 98% sisanya tersimpan dalam tubuhnya.
Allah SWT jelas telah MENGHARAMKANNYA BABI
a. QS. Al Baqoroh (2) : 173
b. QS. Al Maa’idah (5) : 3
c. QS. Al An `Aam (6) : 145
d. QS. An Nahl (16) : 115
KENYATAAN DI LAPANGAN TENTANG BABI :
Babi adalah binatang yang paling jorok
dan kotor, Suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri & kotoran
manusia pun dimakannya. Sangat suka berada pada tempat yang kotor, tidak
suka berada di tempat yang bersih dan kering. Babi hewan pemalas dan
tidak suka bekerja (mencari pakan), tidak tahan terhadap sinar matahari,
tidak gesit, tapi makannya rakus (lebih suka makan dan tidur), bahkan
paling rakus di antara hewan jinak lainnya. Jika tambah umur, jadi makin
malas & lemah (tidak berhasrat menerkam dan membela diri). Suka
dengan sejenis dan tidak pencemburu. A.V. Nalbandov dan N.V. Nalbandov
(Buku : Adaptive physiology on mammals and birds).
Konsumen daging babi sering mengeluhkan
bau pesing pada daging babi (menurut penelitian ilmiah, hal tsb.
disebabkan karena praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi
merembes ke daging). Lemak punggung babi tebal, babi memiliki back fat
(lemak punggung) yang lumayan tebal.
Konsumen babi sering memilih daging babi
yg lemak punggungnya tipis, karena semakin tipis lemak punggungnya,
dianggap semakin baik kualitasnya. Sifat lemak punggung babi adalah
mudah mengalami oxidative rancidity, sehingga secara struktur kimia
sudah tidak layak dikonsumsi.
Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam
makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan yang ada di
depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan
memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan
kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya.
Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa
pun di depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan
memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di
hadapannya.
Kadang ia mengencingi kotorannya dan
memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali. Ia
memakan sampah busuk dan kotoran hewan. Babi adalah hewan mamalia
satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam
waktu lama jika dibiarkan. Kulit orang yang memakan babi akan
mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Penelitian ilmiah modern di dua negara
Timur & Barat, yaitu Cina dan Swedia. Cina (mayoritas penduduknya
penyembah berhala) & Swedia (mayoritas penduduknya sekuler)
menyatakan:
“Daging babi merupakan merupakan penyebab
utama kanker anus & kolon”. Persentase penderita penyakit ini di
negara negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis,
terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara
Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam,
persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.
Hasil penelitian ini dipublikasikan pada
1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan,
yang diadakan di Sao Paulo. Babi banyak mengandung parasit, bakteri,
bahkan virus yang berbahaya, sehingga dikatakan sebagai Reservoir
Penyakit. Gara-gara babi, virus Avian Influenza jadi ganas. Virus normal
AI (Strain H1N1 dan H2N1) tidak akan menular secara langsung ke
manusia. Virus AI mati dengan pemanasan 60 ؛C lebih-lebih bila dimasak
hingga mendidih. Bila ada babi, maka dalam tubuh babi, Virus AI dapat
melakukan mutasi & tingkat virulensinya bisa naik hingga menjadi
H5N1. Virus AI Strain H5N1 dapat menular ke manusia. Virus H5N1 ini pada
Tahun 1968 menyerang Hongkong dan membunuh 700.000 orang (diberi nama
Flu Hongkong).
Daging babi adalah daging yang sangat
sulit dicerna karena banyak mengandung lemak. Meskipun empuk dan
terlihat begitu enak dan lezat, namun daging babi sulit dicerna.
Ibaratnya racun, seperti halnya kholesterol! Selain itu, daging babi
menyebabkan banyak penyakit : pengerasan pada urat nadi, naiknya tekanan
darah, nyeri dada yang mencekam (angina pectoris) , dan radang pada
sendi-sendi.
Sekitar th 2001 pernah terjadi para
dokter Amerika berhasil mengeluarkan cacing yang berkembang di otak
seorang perempuan, setelah beberapa waktu mengalami gangguan kesehatan
yang ia rasakan setelah mengkonsumsi makanan khas meksiko yang terkenal
berupa daging babi, hamburger (ham = babi, sebab aslinya, hamburger
adalah dari daging babi). Sang perempuan menegaskan bahwa dirinya merasa
capek-capek (letih) selama 3 pekan setelah makan daging babi. Telur
cacing tsb menempel di dinding usus pada tubuh sang perempuan tersebut,
kemudian bergerak bersamaan dengan peredaran darah sampai ke ujungnya,
yaitu otak. Dan ketika cacing itu sampai di otak, maka ia menyebabkan
sakit yang ringan pada awalnya, hingga akhirnya mati dan tidak bisa
keluar darinya. Hal ini menyebabkan dis-fungsi yang sangat keras pada
susunan organ di daerah yang mengelilingi cacing itu di otak.
Penyakit-penyakit “cacing pita” merupakan penyakit yang sangat berbahaya
yang terjadi melalui konsumsi daging babi. Ia berkembang di bagian usus
12 jari di tubuh manusia, dan beberapa bulan cacing itu akan menjadi
dewasa. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar ”1000 ekor dengan
panjang antara 4 – 10 meter”, dan terus hidup di tubuh manusia dan
mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air besar).
Saya pernah membaca sebuah artikel yang
mengatakan : ”Bahwa seseorang itu berkelakuan sesuai dengan apa yang
dimakannya.” Melihat tayangan di salah satu TV swasta kemarin sore,
seorang profesor dari IPB (lupa namanya) telah meneliti struktur DNA
babi. Sesuatu yang mengejutkan ternyata, struktur gen babi itu mirip
dengan struktur gen manusia. Jadi dapat dikatakan gen babi = gen
manusia, jadi sama dengan kita memakan daging manusia (=kanibal),
na’udzubillah.
Jadi ada betulnya artikel tadi mengatakan
kalau kita memakan babi bukan tidak mungkin karakter babi menempel pada
kita, tidak pada kita, bisa jadi pada keturunan kita ! wallahu a’lam.
Link : Fakta Mengapa Babi Haram
Keharaman Babi
Pemanfaatan babi hukumnya haram, baik
atas daging, lemak, maupun bagian-bagian lainnya. Firman Allah SWT dalam
QS.5:3 mengharamkan konsumsi bangkai, darah, dan daging babi. Demikian
juga dengan firman-Nya dalam QS.6:145 dan QS.16.115, mengharamkan
konsumsi bangkai, darah, dan daging babi. Dalil-dalil pada beberapa ayat
ini merupakan nash yang jelas, yang menegaskan tentang keharaman,
antara lain mengkonsumsi babi.
Al-Qur’an menggunakan kata lahma (daging)
karena sebagian besar pengambilan manfaat dari babi adalah daging.
Selain itu, dalam daging babi selalu terdapat lemak. Kendati Al-Qur’an
menggunakan kata lahma, pengharaman babi bukan hanya dagingnya. Tetapi
seluruh tubuh hewan babi.
Pandangan ini sesuai dengan kaidah ushul
fiqh: min dzikri’l-juz I wa iradati’l kulli. Artinya yang disebutkan
sebagian dan dikehendaki seluruhnya.Bahwa daging babi mengandung cacing
pita (taenia solium), hampir semua orang sudah mengenalnya. Ternyata
tidak hanya itu bahaya yang mengancam pemakan babi. Lemak babi
mengandung kolesterol paling tinggi dibandingkan dengan lemak hewan
lainnya. Darahnya mengandung asam urat paling tinggi. Asam urat
merupakan bahan yan jika terdapat dalam darah dapat menimbulkan berbagai
penyakit pada manusia. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa sedikitnya
70 jenis penyakit yang lazim diidap hewan babi dan beberapa diantaranya
dapat ditularkan manusia yang memakannya.
Hikmah diharamkannya daging babi,
terutama keberadaan cacing pita, seringkali disanggah oleh para ahli
kesehatan modern. Mereka mengatakan bahwa cacing tersebut mudah
dihilangkan bahkan dengan teknik pemasakan yang paling sederhana.
Pandangan ini sungguh menyesatkan karena babi itu sendiri menjijikkan
bagi orang yang bersih jiwanya. Allah SWT mengharamkan sejak masa silam
untuk waktu yang lama agar manusia mengetahui.
Manusia kini baru mengenal sedikit
bahayanya, yakni cacing pita, namun demikian jauh sebelum itu Allah SWT
telah mengharamkannya. Mungkin sekarang orang menganggap bahwa peralatan
masak modern telah mengalami kemajuan, sehingga ada asumsi kalau daging
babi tidak lagi membahayakan dan bukan merupakan sumber ancaman bagi
manusia. Dengan teknologi pengolahan makanan dan teknik pemanasan yang
canggih, bahaya itu sudah bisa dihilangkan.
Mereka lupa bahwa untuk mengatasi bahaya
cacing pita saja telah memakan waktu berabad-abad. Itu hanya untuk
mengungkap satu penyakit saja. Siapa yang dapat menjamin bahwa di luar
penyakit itu sudah tidak ada lagi bahaya yang terkandung dalam daging
babi. Apakah tidak selayaknya syari’at yang jauh lebih mendahului
kemajuan pengetahuan manusia puluhan abad yang lalu kita percayai
sepenuhnya? Semua keputusan diserahkan pada syari’at. Kita menghalalkan
apa yang dibolehkan dan menghindari apa yang dilarang. Syariat ini
adalah dari Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui bentuk dan
karakteristik segala makhluk-Nya.
Munculnya kasus Japaneese Enchephalitis
(JE) di Malaysia, nyaris semua mata kembali terbuka. Satu lagi bencana
mengancam manusia timbul dan bersumber dari babi. Rupanya Allah masih
sayang pada manusia, sehingga sekali lagi manusia diingatkan agar
menjauhi hewan haram itu. Sudah banyak sekali bukti-bukti yang
menunjukkan keburukan babi. Namun sejauh ini manusia tetap nekad
memakannya.
Babi dalam Dunia Farmasi
Bagi konsumen Muslim babi adalah
“jawara”-nya bahan yang diharamkan untuk dikonsumsi dan
dimanfaatkan.Padahal babi sering dijadikan sebagai model penelitian yang
berkaitan dengan manusia, dikarenakan adanya kemiripan sistem penting
dalam tubuhnya. Keterlibatan babi dalam industri farmasi ternyata cukup
signifikan. Mulai dari cangkang kapsul baik sebagai kapsul lunak,
penyumbang organ-organ tubuh, dan hormon serta enzimnya.
Beberapa bagian dari babi yang pernah dan atau masih menyumbangkan perannya dalam industri farmasi adalah sebagai berikut :
- Kelenjar adrenal
Kelenjar ini terdapat pada ginjal.
Kelenjar ini dapat menghasilkan hormon yang disebut sebagai steroid dan
epinephrine. Hormon hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal babi
pernah merupakan sumber penting yang digunakan untuk mengatasi beberapa
penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan tubuh. Namun sekarang
hormon-hormon tersebut sudah banyak diproduksi secara sintetis.
- Kelenjar pancreas
Salah satu hormon yang dihasilkan oleh
organ ini adalah insulin. Insulin sangat akrab dengan penderita
diabetes. Insulin berfungsi untuk mengatur metabolisme gula dalam tubuh.
Salah satu sumber insulin yang sudah tidak asing lagi digunakan dalam
dunia kedokteran adalah insulin babi. Untuk menghasilkan 1 pound insulin
didapatkan dari 60 ribu ekor babi serta diperkirakan mampu mengobati
pasien diabetes sebanyak 750-1.000 orang selama setahun . Jika produksi
babi pertahun sebanyak 85 juta maka insulin yang mampu dihasilkan selama
setahun adalah 1.400 pound. Jumlah tersebut dapat mengobati pasien
sebanyak 1, 050 juta – 1,4 juta pertahunnya. Jumlah yang cukup
spektakuler.
Saat ini ada alternatif lain pengganti
insulin seperti humulin yang walaupun lebih sedikit mahal, ternyata
cukup diminati oleh pasien untuk mengganti hormon insulin babi.
- Lambung
Lapisan dalam lambung mengandung protein
dan enzim. Bagian ini secara komersial digunakan untuk memproduksi
sejenis bahan untuk membantu pencernaan (digestive aids) dan antacid.
- Usus halus
Heparin adalah bahan yang ditemukan
secara ekslusif pada dinding dalam usus halus (babi). Heparin
diklasifikasikan sebagai produk pharmaceutical yang esensial.
- Jantung
Jantung babi digunakan untuk keperluan
transplantasi untuk mengganti katup jantung yang sudah tidak berfungsi
lagi. Katup jantung babi yang digunakan pada manusia,ternyata sangat
minimal mengalami penolakan pada tubuh manusia. Hal ini menunjukkan
bahwa banyak kemiripan system vital yang terjadi pada manusia dan babi.
- Kulit
Kulit dalam bentuk gelatin digunakan
dalam industri pembuatan kapsul. Selain itu kolagen yang merupakan
bagian dari kulit digunakan untuk menstimulasi pembekuan darah selama
operasi.
- Darah
Fibrin darah yang diekstraks dari darah
babi digunakan untuk membuat asam amino yang menjadi bagian dari cairan
infus yang ditujukan untuk memberikan nutrisi bagi pasien yang mengalami
beberapa operasi tertentu. Darah babi juga dipergunakan untuk keperluan
media microbial dan kultur sel.
Link : Babi Dalam Dunia Farmasi
Mengapa Babi Haram Buat Umat Muslim
Ada orang asing (ilmuwan) bertanya kepada seorang Ulama mengenai hewan babi ini.
Ilmuwan : Haramnya hewan babi bagi umat
muslim adalah disebabkan karena banyaknya parasit dan kotoran dalam
hewan ini. Dengan semakin canggihnya ilmu kedokteran, bukannya mungkin
nantinya hewan babi dapat dibersihkan dari virus dan parasit yang
mematikan ini? Apakah nantinya hewan babi yang bersih akan menjadi
halal?
Ulama : Haramnya babi bukan karena hal itu saja. Tetapi ada sifat Babi yang sangat diharamkan untuk umat Islam?
Ilmuwan : Apakah itu?
Ulama : Coba anda buat 2 (dua)
kandang. Dimana 1 (satu) kandang isi dengan 2 (dua) ekor ayam jantan dan
1 (satu) ekor ayam betina. 1 (satu) kandang lagi isi dengan 2 (dua)
ekor babi jantan dan 1 (satu) ekor babi betina. Apakah yang terjadi pada
masing2 kandang tersebut? Bisakah anda menerkanya!!!
Ilmuwan : Tidak bisa!!!!????
Ulama : Mari kita lihat bersama-sama
sekarang. Pada kandang pertama dimana ada 2 (dua) ekor ayam jantan dan 1
(satu) ekor ayam betina, yang terjadi adalah 2 (dua) ekor ayam jantan
tersebut berkelahi dahulu untuk memperebutkan 1 (satu) ekor ayam betina
tersebut sampai ada yang menang dan kalah. Dan itu sesuai dengan Kodrat
dan Fitrah manusia diciptakan Allah SWT.
Ilmuwan : Pada kandang Babi?
Ulama : Ini yang menarik. Pada
kandang kedua, yaitu kandang berisi 2 (dua) ekor babi jantan dan 1
(satu) ekor babi betina. Ternyata 2 (dua) ekor babi jantan tidak
berkelahi untuk memperebutkan 1 (satu) ekor babi betina, tetapi yang
terjadi adalah 2 (dua) ekor babi jantan tersebut malahan menyetubuhi
secara beramai-ramai 1 (satu) ekor babi betina tersebut dan juga terjadi
hubungan Homoseksual antara kedua ekor babi jantan setelah selesai
dengan si betina. Hal inilah yang jelas2 bertentangan dengan Fitrah umat
manusia. Bilamana umat Islam ikut2an memakan babi maka ditakutkan umat
Islam akan mempunyai sifat dan karateristik seperti babi ini.
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma’in, Wallahu A’lam Bish-shawab.
KATA USTADZ…
Perbedaan antara seorang mukmin dengan
kafir dalam amal perbuatannya terutama didasarkan dari niatnya. Seorang
yang beriman ketika mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya, selalu
mendasarkan tindakannya itu atas perintah dan larangan dari Allah SWT.
Sebaliknya seorang kafir tidak pernah menjadikan perintah dan larangan
Allah SWT sebagai landasan amalnya.
Misalnya, ketika seorang muslim melakukan
shalat dan ditanyakan kepadanya, mengapa dia shalat?, maka jawabannya
adalah bahwa karena Allah SWT telah memerintahkannya untuk shalat.
Tentang shalat itu ada manfaatnya buat kesehatan atau ketenangan jiwa
dan sebagainya, tidaklah menjadi landasan dasar atas shalatnya. Dan di
situlah peran niat yang sesungguhnya.
Demikian juga ketika seorang mukmin
meninggalkan khamar, zina, judi dan makan babi, niatnya semata-mata
karena dia tunduk, taat dan patuh kepada larangan dari Allah SWT. Bukan
sekedar mengejar hikmah dan tujuan yang bersifat duniawi. Tidak minum
khamar bukan karena sekedar tidak mau mabuk, melainkan semata-mata
karena Allah SWT mengharamkannya. Tidak mau zina bukan karena takut kena
sipilis atau HIV, tetapi karena ada larangan dari Allah SWT. Demikian
juga, tidak makan babi bukan karena takut ada cacing pita, melainkan
karena Allah SWT sudah mengharamkannya.
Adapun orang kafir tidak pernah
mendasarkan tindakannya itu karena iman dan ketundukan kepada aturan
yang datang dari Allah SWT. Paling jauh, landasannya sekedar logika dan
penemuan ilmiyah. Padahal, sesuatu yang ilmiyah itu justru bersifat
nisbi dan sangat mudah berubah.
Kalau kita amati saat ini, banyak juga
non muslim yang atas penemuan ilmiyahnya ikut-ikutan berpuasa
sebagaimana seorang mukmin. Misalnya, karena kesimpulan ilmiyah
membuktikan bahwa dengan mengosongkan perut, tubuh akan semakin sehat.
Maka mereka pun berpuasa sebagaimana orang mukmin. Tetapi disisi Allah
SWT, puasa non muslim itu sama sekali tidak ada nilainya.
- Mengapa?
Karena puasanya buka lantaran taat kepada Allah SWT, melainkan semata-mata karena kesimpulannya sendiri.
Penelitian ilmiyah dan beragam hikmah
serta rahasia ibadah seperti ini buat seorang mukmin tidak menjadi dasar
mengapa dia berpuasa. Sebab dasar ibadah hanyalah semata-mata karena
perintah dari Allah, bukan karena ingin sehat atau sebab-sebab lainnya.
Jadi kalau teman non muslim Anda itu
kurang puas dengan jawaban Anda yang memang sudah benar itu, jangan
kecewa dulu. Sebab memang hal itulah yang membedakan Anda dengan teman
anda. Anda adalah seorang muslim yang taat pada perintah dan larangan
Allah SWT, sedangkan teman Anda itu orang kafir yang ingkar -bukan hanya
pada perintah dan larangan Allah- bahkan keberadaan dan kebenaran Allah
SWT sebagai tuhan pun diingkarinya. Bagaimana mungkin seorang yang
mengingkari eksistensi Allah bisa menerima dan memahami aturan-aturan
dari-Nya?
Kalau kita buat perumpamaan, seorang yang
tidak mengakui eksistensi suatu negara, tidak akan mungkin mau mematuhi
aturan-aturan yang ada di dalam negara itu. Seorang gembong pemberontak
di Papua misalnya, tentu tidak mau menerima dan tunduk kepada peraturan
pemerintah RI. Dan seorang yang mengingkari kebenaran ajaran Islam,
tentu saja tidak bisa menerima perintah puasa dan selalu bilang tidak
puas.
Jawaban seperti itu bukan berarti kita
menafikan adanya manfaat dan hikmah di balik setiap perintah dan
larangan dari Allah SWT. Tentu manfaat dan hikmahnya banyak sekali kalau
mau diungkap, bahkan selalu ada penemuan baru yang bersifat ilmiyah dan
mampu membuktikan kebenaran agama Islam. Termasuk hikmah di balik
pelarangan makan babi. Selain karena babi hidup lebih jorok dari hewan
ternak lainnya, juga semua agama samawi baik yahudi, nasrani dan Islam,
sepakat memposisikan babi sebagai lambang kebusukan dan kenajisan.
Banyak orang mengungkapkan bahwa babi itu
kalau terpaksa, mau makan kotorannya sendiri. Sementara hewan lainnya
masih punya harga diri. Mendingan mati dari pada makan kotorannya
sendiri.Juga banyak yang mengatkan bahwa daging babi terlalu banyak
mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh manusia. Karena makannya
tidak terkontrol, apa saja dimakannya, sehingga tubuhnya pun mengandung
segala jenis penyakit.
Dan masih banyak lagi rahasia dan hikmah
di balik pelarangan makan babi yang bisa dapatkan. Namun semua itu
sekedar menambah keyakinan yang sudah ada di dalam hati kita. Bukan
sebagai landasan utama. Dan buat kita, apakah di balik larangan makan
babi itu ada hikmah atau tidak, sama sekali tidak ada hubungannya dengan
ketaatan kita kepada Allah SWT yang telah melarang kita makan babi.
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan
bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disebut selain
Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Semoga bermanfaat….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar