Powered By Blogger

Label

Tampilkan postingan dengan label Palestina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Palestina. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 Oktober 2011

NASEHAT BAGI KAUM MUSLIMIN SEPUTAR PERISTIWA DI JALUR GAZA

Syaikh ‘Abdul Karîm al-Khudair
Seorang penanya meminta jawaban Anda terhadap saudara-saudara kita di Palestina, tentang apa kewajiban penguasa dan kaum muslimin terhadap peristiwa yang menimpa mereka? Penanya juga meminta nasehat dan arahan anda teradap ummat Islam. Wallôhul Musta’ân.
Jawab :
Demi Allôh wahai saudara-saudaraku, kita tidak memiliki sesuatupun (yang lebih besar) melainkan mendoakan mereka, jadi qunut disyariatkan pada saat ini. Apabila qunut tidak disyariatkan pada situasi seperti hari ini, maka tidak ada situasi lain sama sekali (untuk melaksanakan qunut). Apa yang terjadi pada saat ini, tidak jauh berbeda dengan keadaan ketika tujuh puluh orang pembaca al-Qur`an dibunuh, sehingga Nabi ‘alaihi ash-Sholâtu was Salâm melakukan qunut selama sebulan dan mendoakan keburukan bagi kaum yang membunuh mereka. Kejadian yang terjadi saat ini serupa dengan yang terjadi di zaman Nabi ‘alaihi ash-Sholâtu was Salâm pada saat itu, maka wajib atas kita melakukan doa.
Adapun yang berkaitan dengan penguasa dan kewajiban mereka, pada hakikatnya masalah ini merupakan tanggung jawab khusus mereka. Memang, kekurangan ada di sana sini, kekurangan ada pada hampir semua aspek dan elemen, kaum muslimin secara umum memiliki kekurangan, para ulama kaum muslimin juga memiliki kekurangan, dan para penguasa kaum muslimain juga memiliki kekurangan. Akan tetapi, sesuatu yang manusia tidak sanggup melakukannya, ia tidak dibebani untuk mengerjakannya.
Karena itulah wajib bagi setiap orang untuk melihat kapasitas dirinya sendiri. Orang yang mampu untuk menolong selainnya maka hal ini wajib atasnya, sebagai bagian dari amar ma’ruf dan nahi mungkar serta dakwah diatas petunjuk, dan ini semua sebatas kemampuannya. Adapun sesuatu yang tidak mampu dilakukannya, maka Alloh tidak membebani seseorang kecuali sebatas yang disanggupinya. Yang wajib bagi kita semua adalah menyibukkan diri dengan berdoa

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku perkenankan” (QS Ghâfir : 60)

أَمْ مَنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ
Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan” (QS an-Naml : 62)

Berdoa secara diam-diam, tidak diragukan memang lebih dekat kepada keikhlasan daripada berdoa secara umum. Akan tetapi, qunut di tengah musibah yang tengah melanda ini termasuk sunnah, menghidupkannya adalah bagian dari syariat, demikian juga dengan berpegang kepada nash-nash shahih tentang do’a-do’a yang disebutkan dan digunakan Nabi ‘alaihi ash-Sholâtu was Salâm di situasi seperti ini.
Telah tsabat (tetap) hadits-hadits yang shahih (valid) yang menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam mendoakan keburukan dan laknat bagi kaum yang telah menindas para wali Alloh :

اللهم قاتل الكفرة أهل الكتاب الذين يصدون عن دينك ويعادون أولياءك
Ya Alloh, binasakanlah kaum kafir ahli kitab, yang menghalang-halangi dari agama-Mu dan memusuhi wali-wali-Mu
Beliau Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam juga mendoakan kaum muslimin yang teraniaya :

اللهم انج فلاناً وفلاناً وفلاناً
Ya Alloh, selamatkanlah Fulan, Fulan dan Fulan.” Baik secara umum maupun khusus.
Pada intinya, kaum muslimin secara umum tidak memiliki kapasitas melainkan dengan berdoa (qunut), sedangkan perintah (untuk melakukan qunut) berada di tangan pemerintah. Memang, pemerintah memiliki kebijakan dan tindakan tersendiri. Namun yang perlu dicatat, mereka juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang sangat besar di hadapan Alloh Jalla wa ‘Alâ kelak. Dan hanya Alloh-lah penolong kita.
Sumber : http://www.khudheir.com/ref/4024

KEJAHATAN KAUM AHLI SABTU (YAHUDI) DI HARI SABTU

Syaikh Muhammad al-Hamûd an-Najdî
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ
Dan janganlah kamu menyangka bahwa Allôh lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zhalim.” (QS Ibrâhîm : 42)
Pada hari Sabtu (beberapa minggu) yang lalu, kaum Yahudi melakukan penyerangan besar-besaran terhadap penduduk Gaza yang terkepung, sehingga menyebabkan jatuh korban meninggal dunia mencapai tiga ratus orang (sampai hari ini, Ahad 11 Januari, tidak kurang dari 800 kaum muslimin Gaza telah gugur, pent.) dan sekitar 900 orang terluka (sampai hari ini lebih dari 3000 orang terluka, pent.). Wa lâ Haula wa lâ Quwwata illâ billâhi (tidak ada daya upaya dan kekuatan melainkan hanya dari Allôh).
Hal ini bukanlah suatu hal yang aneh dan baru bagi mereka! Permusuhan mereka terhadap umat ini dan umat lainnya, serta pengkhianatan dan pelanggaran mereka terhadap janji, telah terulang kembali sepanjang sejarah untuk kesekian kalinya. Mereka adalah pembunuh para nabi dan pengikutnya, mengkufuri apa yang diturunkan Allôh Subhânahu, merubah kitab-kitab suci Allôh Ta’âlâ seperti Taurôt dan Injîl. Mereka dan bapak moyang mereka, rupa mereka diubah seperti kera dan babi, tatkala mereka melakukan pelangaran di hari Sabtu, sebagaimana yang diceritakan Allôh Ta’âlâ di dalam Kitab-Nya. Firman-Nya :
ولقد علمتم الذين اعتدوا منكم في السبت فقلنا لهم كونوا قردة خاسئين فجعلناها نكالا لما بين يديها وما خلفها وموعظة للمتقين
Dan Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina”. Maka kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang Kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS al-Baqoroh : 65-66)
Allôh menyebutkan kisah mereka lebih panjang lebar di dalam surat al-A’râf, firman-Nya :
واسألهم عن القرية التي كانت حاضرة البحر إذ يعدون في السبت إذ تأتيهم حيتانهم يوم سبتهم شرعا ويوم لا يسبتون لا تأتيهم كذلك نبلوهم بما كانوا يفسقون
Dan tanyakanlah kepada Banî Isrâ’îl tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah kami menguji mereka disebabkan mereka berlaku fasik.” (QS al-A’râf : 163).
Allôh Jalla Jalâluhu memerintahan Banî Isrâ’îl untuk mengagungkan dan memuliakan hari Sabtu serta melarang mereka untuk berlayar menangkap ikan. Namun mereka membangkang dan melanggar perintah-Nya serta bersikap lancang dan menentang. Mereka meninggalkan perintah Allôh dan mengesampingkannya, serta meneruskan kesesatan dan pelanggaran mereka.
Allôh Ta’âlâ berfirman :
فلما نسوا ما ذكروا به أنجينا الذين ينهون عن السوء
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat” (QS al-A’râf : 165)
Yaitu, orang-orang yang melarang mereka dari berlayar untuk mencari ikan dan membangkang pada hari Sabtu…
وأخذنا الذين ظلموا بعذاب بئيس بما كانوا يفسقون فلما عتوا عما نهوا عنه قلنا لهم كونوا قردة خاسئين
Dan kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, kami katakan kepadanya: “Jadilah kamu kera yang hina.” (QS al-A’râf : 166)
Maka Allôh merubah keadaan mereka menjadi kera yang saling berkerumun, yang rendah lagi hina. Sampai-sampai ada kera dari bangsa mereka yang menghampiri kerabatnya dengan meratap dan menangis. Dan ada seorang manusia yang tidak diketahui siapa dia, mengatakan : “Bukankah telah kami peringatkan kamu dari kekuasaan Allôh, kami peringatkan kamu dari siksa-Nya, kami telah peringatkan dan peringatkan… sebagaimana yang disebutkan oleh ahli tafsir. (Lihat Tafsîr Ibnu Jarîr).
Orang Yahudi yang diubah rupanya menjadi kera, tidak hidup lebih dari tiga hari dan tidak bisa memiliki keturunan, sebagaimaa yang dijelaskan Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam di dalam hadits Muslim. Inilah hukuman Allôh Ta’âlâ kepada mereka yang telah berlalu, dan sungguh hukuman ini tidaklah jauh bagi orang-orang yang zhalim. Sesungguhnya, ketentuan Alloh akan senantiasa terjadi pada makluk-Nya yang tidak akan berubah dan berganti.
ولا يحيق المكر السيء إلا بأهله فهل ينظرون إلا سنة الأولين فلن تجد لسنة الله تبديلا ولن تجد لسنة الله تحويلا
Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allôh yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat perubahan bagi sunnah Allôh, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allôh itu.” (QS Fâthir : 43).
Sunnah Allôh Azza wa Jall ini akan senantiasa berlangsung baik kepada orang-orang terdahulu maupun belakangan, yang tidak akan berubah selamanya. Dan setiap orang yang meniti di atas jalan kezhaliman dan kerusakan, pembangkangan dan penentangan serta bersikap arogan terhadap hamba-hamba Allôh, niscaya ia akan mendapatkan murka Allôh dan sirnalah kenikmatan yang ada padanya. Tunggulah wahai Yahudi… apa yang akan dilakukan Allôh Azza wa Jalla… Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuat…!!!
وسيعلم الذين ظلموا أي منقلب ينقلبون
Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.

Rabu, 05 Oktober 2011

Mujahid Palestina

Seperti apa kehidupan para mujahid Palestina? Tiga orang mujahid Palestina diwawancarai oleh gulfnews.com menuturkan keseharian mereka.
"Kami hidup normal dan biasa saja, kecuali di saat perang. Ketika perang, kami tidak pernah lagi tinggal atau sempat pulang ke rumah, bahkan untuk sedetikpun. Untuk mengetahui kondisi keluarga, kami menelefon mereka, atau mengirim seseorang yang kami percaya. Dalam kondisi normal, kami berkumpul bersama keluarga, silaturahim dengan teman-teman. Perang membuat semuanya menjadi sulit." ujar salah seorang dari mereka.
"Apakah kami memikirkan kematian? Tentu saja, kami sangat khawatir, tapi bukan terhadap diri kami sendiri, melainkan pada keluarga kami. Seperti siapapun di dunia ini, kita selalu kuatir terhadap keluarga kita melebihi pada diri sendiri. Kami telah memilih jalan perjuangan, tak ada yang memaksa kami. Ini pilihan hidup kami."
"Dunia selalu mengira kami membesarkan anak-anak untuk menjadikan mereka barisan perjuangan melawan Israel, itu salah besar. Kami tidak pernah sama sekali melibatkan anak-anak dalam perjuangan kami. Itu adalah propaganda Israel. Semua yang terlibat dalam perjuangan adalah laki-laki dewasa, mulai dari usia 20, 25 dan 30 tahun. Mereka yang tergabung menyadari benar akan risiko menjadi mujahid. Sekali lagi kami tidak pernah sekalipun menggunakan anak-anak untuk menghadapi musuh!"
"Yang ada dalam pikiran kami ketika kami menarik pelatuk, bagi saya pribadi, saya harus membunuh mereka, tentara-tentara Israel itu seperti mereka yang membunuh orang-orang Palestina tak berdosa. Jika saya meninggalkan satu orang tentara Israel saja, maka dia akan kembali membunuh lebih banyak lagi warga kami."
"Orang bertanya bagaimana kami selama ini mendapatkan senjata sedangkan kami dikepung sedemikian rupa. Walaupun Israel menutup semua terowongan, kami akan tetap mendapatkan senjata untuk melindungi diri. Kami mempunyai banyak sekali terowongan yang tidak pernah diketahui oleh siapapun, kecuali kami sendiri. Dan Allah selalu menolong kami."

wajah-wajah miris muslimah dan mujahid muda somalia dalam krisis pangan

Sementara di belahan bumi lain orang-orang berpesta dengan kemewahan. Sementara di bumi lain, warga dunia bingung untuk diapakan uang mereka yang berlimpah. Sementara di Indonesia orang-orang antri di mal dan pusat perbelanjaan, kaum muslimin Somalia menghitung hari untuk keberlangsungan hidup mereka.
Berikut ini adalah di antara wajah-wajah duka muslimah dan mujahid-mujahid muda Somalia. Kelaparan dan krisis gizi memaksa mereka untuk berjalan jauh untuk sesuap makan. Walaupun, terik dan tangis anak-anak mengiringi perjalanan hidup mati mereka.

Dadaab, salah satu kamp pengungsian di Kenya, tiba-tiba menjadi ramai dengan sekitar 400 ribu wanita dan anak-anak yang ingin mendapatkan bantuan makanan dan layanan kesehatan untuk balita mereka.

Warga Somalia termasuk anak-anak sedang antri jatah makanan di sebuah pengungsian di Mogadishu. Selama dua pekan pertama di bulan Juli, ribuan orang sudah mendatangi tempat-tempat pengungsian untuk mendapatkan bantuan makanan.
Para ibu dan anak-anak mereka harus bersabar dalam antrian panjang untuk mendapatkan makanan. Ribuan orang memadati sebuah pengungsian di Mogadishu dalam dua pekan di awal Juli. Dari hari ke hari, jumlah mereka terus bertambah.
Duba Dagane sedang berusaha membantu suaminya, Abdi Ibrahim yang menderita kelaparan dan krisis gizi di sebuah pengungsian di Kenya.
Seorang pasukan dari faksi Asy-Syabab sedang menjaga ratusan muslimah yang ikut mengantri untuk mendapatkan makanan di sebuah pengungsian di Somalia. Konflik bersenjata memang terus berlangsung melibatkan pemerintah, mujahidin Somalia, dan pasukan dari luar Somalia.
Inilah di antara kemasan makanan yang saat ini menjadi konsumsi sehari-hari warga muslim Somalia. Beberapa pihak memanfaatkan ini untuk mengambil keuntungan politik.
Aden Salaad, balita berusia 2 tahun, berada di bak air ibunya di sebuah pengungsian di Kenya. Tempat inilah yang dirasa paling nyaman untuk Salaad ketika ibunya sedang mendaftar dan ikut antri mendapatkan makanan dan layanan kesehatan.
Suban Usman, nenek usia 60 tahun, sedang memangku dan menemani cucunya yang sedang sakit di sebuah klinik di pengungsian.
Abdul Fatah Hasan, bocah usia 11 bulan sedang menanti pelayanan kesehatan di sebuah pengungsian di Kenya. Seperti umumnya balita Somalia, Fatah menderita krisis gizi dan kelaparan.
Aden Ibrahim, 4 tahun, meninggal dunia ketika keluarganya baru saja tiba di sebuah pengungsian di Kenya. Seperti halnya balita lain di Somalia, Aden meninggal karena krisis gizi.
Sekitar enam warga Somalia sedang menyalatkan jenazah gadis cilik berusia 3 tahun, Nasro Ahmad Gure yang terbungkus dalam tikar plastik. Nasro meninggal karena kelaparan dan krisis gizi di pengungsian Dagahaley, Kenya.mnh/boston.com

10 Syarat Menjadi Mujahid Palestina Versi FPI

mujahidin intifadah 3JAKARTA (Arrahmah.com) - Nyali besar dan bekal nekat saja ternyata tidak cukup untuk bisa mendaftar menjadi mujahid yang akan dikirim ke Palestina.
Sedikitnya ada sepuluh syarat yang harus dipenuhi oleh para calon mujahid. “Kami membuka kesempatan kepada siapa saja yang memenuhi syarat,” ujar Koordinator aksi demo Komando Laskar Jihad Awid Mashuri kepada wartawan di Jakarta, Rabu (31/12/2008) Persyaratan tersebut adalah :
Pertama beriman, takwa, dan berahlakul karimah.
Kedua siap mati sahid. Ketiga, mendapatkan izin dari orangtua atau wali.
Keempat bagi yang sudah berkeluarga harus ada izin dari istri.
Kelima Kartu Tanda Penduduk masih berlaku.
Keenam mengisi formulir pendaftaran.
Ketujuh sehat jasmani dan rohani.
Kedelapan bersedia mengikuti tahapan s eleksi. Kesembilan, bersedia mengikuti latihan fisik dan strategi.
Kesembilan siap diberangkatkan kapan saja tanpa meminta pulang.
“Posko pendaftaran kami buka di setiap kantor cabang FPI di seluruh Indonesia,” ujarnya.

FPI Desak Pemerintah Kirim TNI ke Palestina

Ribuan anggota Front Pembela Islam (FPI) beserta ormas Islam lain yang demo di depan Kedubes Amerika Serikat ternyata menyuarakan aspirasi agar Pemerintah RI mengirimkan TNI ke Palestina.
“Adapun maksud dari aksi ini adalah menuntut Pemerintahan SBY agar mengirimkan TNI yang beragama Islam ke Palestina. Kami pun sudah membuka pendaftaran bagi siapa saja yang mau berjihad,” ujar Koordinator Aksi Awid Mashuri kepada wartawan di Jakarta.
Kebijakan Pemerintahan SBY mengirimkan makanan serta obat-obatan ke Palestina dinilai tidak akan banyak membantu meringankan beban rakyat Palestina.
Awid menjelaskan, pihaknya telah berhasil merekrut 1.500 mujahid yang siap diberangkatkan ke Palestina. “Selama sepekan mereka akan dilatih di suatu tempat dan mengenai teknis keberangkatan itu rahasia,” ujarnya. (Hanin Mazaya/SM)

Karomah Ambon : Ribuan Mujahidin Berjubah Putih

mujahidinPada hari Jum’at, 23 Januari 1999, masyarakat Desa Hitu – kurang lebih berjarak 25 km dari Ambon – ingin pergi ke Ambon bergabung dengan Muslim lainnya membela Agama Allah yang telah diinjak-injak kaum kafirin. Mereka baru mengerti, pengiriman orang-orang Nasrani dari kampung-kampung ke Ambon sebelum ‘Iedul Fitri ternyata mengandung rencana busuk. Pada Hari Raya, jumlah Muslimin di Ambon berkurang drastis karena banyak yang mudik. Sedang orang-orang kafir bertambah banyak. Itu sebabnya mereka berani menyerang umat Islam.
Kabar yang beredar di masyarakat Desa Hitu dan sekitarnya menyebutkan bahwa dalam penyerangan Kamis malam, Masjid Raya Al-Fatah telah membakar dan saya – Imam Masjid tersebut – telah terbunuh oleh orang-orang Kristen. Kaum Muslimin Desa Hitu itu berkata, “Kalau Masjid Raya telah terbakar dan Ustadz telah terbunuh, untuk apa lagi kita hidup ! Mari bersama-sama kita jihad fi sabilillah !”
Di Ambon, jika orang ingin jihad fi sabilillah, mereka melakukan upacara ritual dulu: mereka mandi membersihkan segala najis yang mungkin masih melekat di sekujur tubuh, disusul dengan berwudhu, lalu mengenakan baju perang berupa jubah putih – dari Desa Hitu, Mamala, Maurela, dan Wakal – yang berjumlah sekitar empat puluh orang mulai bergerak. Mereka tidak banyak. Orang yang sungguh-sungguh siap untuk jihad fi sabilillah bukanlah orang sembarangan. Mereka harus mengerti betul apa hakikat jihad fi sabilillah tersebut.

Setibanya di Paso, mereka dihadang barikade pasukan Brimob. Pasukan Brimob itu memberi tahu bahwa Masjid Raya Al-Fatah tidak terbakar. Namun pemberitahuan itu tidak membuat pasukan jubah putih itu surut langkah. Mereka telah siap berjihad. Karena tidak mau kembali ke Hitu, akhirnya pasukan Brimob tersebut melepaskan beberapa tembakan ke arah mereka. “Namun aneh, tak sebutir peluru pun sanggup menembus jubah putih mereka. Peluru terakhir yang ditembakkan malah mental dan berbalik menuju aparat yang menembaknya. Ini diakui oleh si penembaknya sendiri”.
Anggota Brimob itu menuturkan, “Setelah menembak mereka, peluru itu langsung mental, berbalik ke saya. Untung saya cepat menghindar. Setelah itu seluruh badan ini bergetar hebat. Gemetar. Senjata yang saya pegang jatuh. Akhirnya saya bilang sama komandan dan bahwa mereka ini bukan orang-orang biasa”. Dalam penglihatan pasukan Brimob itu, empat puluh orang pasukan jubah putih tampak berjumlah ribuan orang. Empat orang tua berjubah dan bersorban putih yang duduk di atas empat kuda putih tampak memimpin pasukan besar tersebut. Padahal orang-orang muslim itu tidak melihat siapa-siapa selain keempat puluh warga Desa Hitu dan sekitarnya itu, dan tidak satu pun yang mengendarai kuda.
Setibanya di pinggiran Ambon, mereka dihadang tentara lagi. Mereka dinasehati agar kembali saja ke Hitu, sebab Masjid Al-Fatah tidak terbakar dan Ustadz Abdul Aziz masih hidup. Setelah mengecek kebenaran berita itu, akhirnya mereka pulang dengan damai. Dalam perjalanan pulang ke Hitu, mereka dihadang orang-orang Kristen. Terjadilah pertempuran hebat. Dalam waktu singkat seluruh orang-orang kafir itu berhasil ditumpas. Pertempuran itu menyebabnya seluruh perkampungan kafirin dan sejumlah gereja. Andai saja pasukan jubah putih itu tidak dihadang dan diserang, hal tersebut tidak akan pernah terjadi. Siapa menabur angin akan menuai badai.

Minggu, 02 Oktober 2011

ISRAEL VS PALESTINA, PEMENANGNYA ADALAH ISLAM



By kurrumaster
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang..
“Dan perangilah mereka supaya jangan ada fitnah [624] dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah [625]. Jika mereka berhenti dari (kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (Qs. Al-Anfal :39)
Kebanyakan orang menganggap bahwa konflik Israel dan Palestina adalah konflik agama. Padahal konflik yang terjadi adalah konflik sosio-politik antara penjajah Yahudi Eropa dan Yahudi Amerika sebagai terjajah adalah muslim Palestina dan Nasrani Palestina, Negara Israel didirikan atas paham faham Zionesime, lucunya, kebanyakan pendiri Zionisme adalah orang-orang Atheist. Bagaimana mungkin seorang atheist bisa mengenal Tuhan dan bahkan mendukung pernyataan Tuhan yang memberikan Tanah kepada pengikutNya?
Adalah Theodor Herzl, Bapak Zionis sekaligus penggagas berdirinya negara Israel ini lahir di Budapest, 1860. kaum Yahudi di AS menunjukkan dukungan yang luar biasa. Mereka memanfaatkan pengaruh Yahudi di AS untuk membantu Zionisme. Yahudi AS beberapa kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi zionisme dunia. Inggris sebagai negara imperialis besar di zaman itu, ikut memberikan bantuan kepada Zionis. dengan menipu dan terkadang menekan para pemimpin Arab, Inggris membuka jalan bagi orang-orang Yahudi untuk hijrah ke Palestina.
Karena itu bisa dikatakan bahwa Zionisme adalah ide yang didukung oleh orang-orang Yahudi ekstrem yang mengemas kepentingan dunia dengan kedok agama. Yahudi yang memiliki pengaruh kuat di AS, umumnya berasal dari kelompok ekstrem dan Zionis yang ikut membidani kelahiran rezim Israel. Zionis adalah kelompok yang sejak kelahiran Amerika Serikat telah memegang kendali di negara itu dengan posisi petinggi petinggi Amerika, baik di parlemen, senat dan semua lini startegis polecy Amerika di bawah kendali yahudi. Padahal jumlah mereka relatif kecil, namun sangat kuat.
Selama berabad abad, masyarakat uni eropa selalu menganggap kaum Yahudi sebagai orang-orang pembawa sial. Sehingga terbukanya pintu untuk hijrah ke Amerika adalah
kebahagian tersendiri. Yahudi Eropa umumnya menjalankan aktivitas ekonomi yang tidak sehat. Mereka menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekayaan berlimpah. Praktek renten atau riba, juga penimbunan barang-barang kebutuhan pokok bukan hal yang haram bagi mereka. Karenanya, wajar jika bangsa-bangsa Eropa membenci kaum Yahudi.
MUNCULNYA “HAMAS” MENJADIKAN ISRAEL FRUSTASI
Siapakah Hamas itu? Salah satu pendiri Hamas adalah Sheikh Ahmed Yassin, yang dibunuh Israel pada tanggal 22 Maret 2004. Begitu gagah berani pasukan Hamas menghadapi gempuran pasukan Israel dari darat dan udara. Padahal, mesin perang Israel jauh lebih canggih dan lengkap.awalnya Israel menganggab enteng pasukan Hamas, namun setelah invasi selama 3 pekan, Israel merasa kualahan, mengapa bisa terjadi hal seperti ini?
Pertanyaan yang hampir serupa sudah mengemuka pada Januari 2006 ketika Hamas memenangi pemilu legislatif Palestina. Hamas mengalahkan Fatah—Fraksi terbesar dalam PLO—yang sudah demikian lama berkuasa? Apa kehebatan Hamas sehingga rakyat Palestina memberikan suara mereka?
Hamas didirikan sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap organisasi-organisasi perlawanan Palestina yang lebih dahulu dalam menghadapi Israel. Mereka dinilai lembek dan cenderung kompromistis. Fatah, misalnya, Kesalahan yang dilakukan adalah membuka dialog dengan Israel. Mengapa memberi peluang pada predator ?
Oleh karena itu, Hamas didirikan dengan tujuan utama menyingkirkan Israel dari peta bumi dan kemudian mendirikan negara Islam di seluruh wilayah yang dulu masuk dalam Mandat Inggris, yakni wilayah yang kini menjadi negara Israel, Tepi Barat, dan Jalur Gaza. Organisasi ini merupakan pengembangan dari Persaudaraan Muslim—yang berpusat di Mesir—cabang Palestina. Walaupun Hamams cap sebagai teroris oleh AS, Israel, dan sejumlah negara Barat, Hamas sangat mempesona rakyat Palestina karena strategi perjuangannya.
Dukungan dalam hal dana, misalnya, mengalir dari sejumlah negara. Uang dalam jumlah jutaan dollar AS mengalir dari para donatur di Jordania, Qatar, Kuwait, Arab Saudi, Inggris, Jerman, AS, Uni Emirat Arab, Italia, dan Perancis.
Sejumlah negara Arab pun mendukung Hamas, misalnya Arab Saudi, Iran, Suriah, Lebanon, Libya, Sudan, Yaman, dan Qatar. Dukungan yang mereka berikan bermacam-macam, ada yang berupa dukungan dana, latihan militer, atau menjadi tempat berlindung tokoh-tokoh Hamas yang dikejar-kejar Israel.
Lalu, mampukah Israel mengalahkan Hamas? Barangkali Israel cuma bisa menghancurkan infrastruktur yang digunakan sebagai alat perjuangannya. Namun, jaringan dan terutama ideologi perlawanan mereka tidak dapat dihancurkan meski mereka tercerai-berai. Hanya saja, itu berarti perdamaian masih sangat jauh.
KEMANAKAH UMAT KRISTEN PALESTINA KETIKA YERUSALEM DI SERANG?
Yang sangat di sayangkan, di Palestina terdapat banyak kota historis agama kristen dan islam, seperti Yerusalem, Betlehem, Heborn dan Beerseba. Kemana umat kristen Palestina ketika Israel menggempur Yerusalem? Memang umat kristen di Palestina cuma sedikit sekitar 2,3% dari umat Islam, akan tetapi mereka juga manusia? Kemanakah Dukungan Kristen Indonesia? Lucunya, Ketika Israel invasi ke Palestina dengan membom wilayah Yerusalem dan Betlehem, eh umat kristen bersorak dan mentertawakan? Bahkan dengan bangganya menulis, “Long Life Israel” Apakah mereka tidak tahu sodaranya yang kristen sudah menjadi BBQ ?
Jelas, Dalam peperangan Israel melawan Palestina, Pemenangnya adalah Muslim, Insya Allah, Inna llaha ma’anna…
” Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.(QS Al-Imran :13)
Wassalam mualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
sumber : Tim Peduli Kita Untuk Gaza

AS tidak akan pernah berhasil menekan Pakistan


ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Tekanan AS terhadap Pakistan untuk menyerang 
‘militan’ Afghan di tanahnya tidak akan pernah berhasil, perdana menteri Pakistan menyatakan pada pertemuan para pemimpin politik dan militer pada hari Kamis (29/9/2011).
Ungkapan ini disampaikan sebagai respon atas tuduhan para pejabat Amerika bahwa badan intelijen Pakistan mendukung jaringan Haqqani.
“Pakistan tidak bisa ditekan untuk melakukan lebih banyak tindakan, namun pindu masih terbuka di pihak kami untuk melakukan pembicaraan dan diskusi,” kata Perdana Menteri Yousuf Reza Gilani.
“Kami menolak tuduhan ini. InsyaAllaah, kami mampu untuk menghadapi tantangan ini dengan persatuan. Kami bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan kami,” lanjutnya.
Kepala intelijen Pakistan, Letjen Ahmed Shuja Pasha juga dijadwalkan untuk menyampaikan pidato dalam pertemuan yang tertutup bagi media.
AS terus bersitegang dengan Islamabad. Hal ini semakin diperparah dengan munculnya ungkapan dari sejumlah pejabat AS bahwa Pakistan mendukung jaringan Haqani yang diklaim merupakan otak di balik penyerangan di kedubes AS di Kabul beberapa waktu lalu. (althaf/arrahmah.com)

Pertempuran sengit antara Mujahidin dan tentara boneka terjadi di kota perbatasan


DHOBLEY (Arrahmah.com) – Pertempuran sengit meletus antara tentara boneka 
Somalia yang didukung pejuang Raskamboni dan Mujahidin Al-Shabaab di kota Dhobley, kota yang terletak di perbatasan Kenya-Somalia.
Pertempuran pecah di kota Dhobley, wilayah Jubba, Somalia selatan saat dua pihak yang menggunakan senjata berat sama-sama tiba di wilayah tersebut pada Jumat (30/9/2011).
Pertempuran dimulai setelah para Mujahid melancarkan serangan di kota yang sangat dikontrol ketat oleh pasukan boneka Somalia.
Laporan mengatakan bahwa pertempuran sengit membuat jaringan telekomunikasi mati dan tidak ada ponsel yang bisa beroperasi.  Menurut laporan awal, Mujahidin Al Shabaab berhasil merebut kota tersebut.
Penduduk setempat mengatakan seperti yang dilansir Shabelle, bahwa pertempuran masih berlangsung dan baku tembak terdengar di seluruh Dhobley.  Belum ada laporan pasti mengenai korban yang berjatuhan dalam pertempuran ini.  (haninmazaya/arrahmah.com)

Tak niat berdamai, Israel umumkan rencana bangun (lagi) pemukiman di Yerusalem Timur


YERUSALEM (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, 
menolak kecaman internasional dan Arab terkait rencana Israel untuk membangun 1.100 rumah baru di permukiman Gilo ilegal, di Yerusalem Timur yang diduduki.
Juru bicara Netanyahu, Mark Regev, mengatakan bahwa “Gilo bukanlah penyelesaian, tetapi lingkungan di jantung Yerusalem”, Israel Ynet News melaporkan.
Netanyahu menolak semua kecaman Barat dan Arab terkait rencana tersebut dan secara sepihak mengklaim bahwa rencana ini tidak akan mengganggu upaya untuk dimulainya kembali perundingan perdamaian yang macet.
Netanyahu mengatakan bahwa persetujuan dari konstruksi baru pada Selasa (27/9/2011) hanya keputusan perencanaan awal.
Regev juga mengklaim bahwa Gilo adalah bagian dari Yerusalem, dan bahwa rencana tersebut “tidak bertentangan, dengan cara apapun sesuai keinginan Israel untuk solusi dua-negara “.
Amerika Serikat, Uni Eropa dan beberapa negara Arab mengecam rencana Israel tersebut  dan mengatakan bahwa itu hanya akan mempersulit situasi dan upaya untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian yang macet.
Perwakilan Komite Kuartet, Tony Blair, hanya mampu menyatakan bahwa Komite ini “sangat prihatin mengenai keputusan Israel baru”. Blair menambahkan bahwa keputusan tersebut datang sementara Kuartet bekerja keras untuk memastikan dimulainya kembali perundingan damai.
“Pendirian kami selalu jelas, kita selalu menolak kegiatan permukiman dan kegiatan yang bertentangan dengan apa yang dinyatakan dalam Rencana Peta Jalan Damai”, Blair menambahkan, “Kuartet mengeluarkan pernyataan yang menyerukan pada semua pihak untuk menahan diri dari setiap tindakan provokatif, dan hari ini Saya tegaskan imbauan yang sama “.
Sementara itu, Kairo juga mengecam rencana baru Israel dan menyatakan bahwa langkah ini membuktikan bahwa Israel lebih memilih untuk melanjutkan tindakan yang provokatif, dan berkelanjutan dengan konstruksi yang tidak sah yang melanggar Hukum Internasional.
Kepala Perunding Palestina, Dr Saeb Erekat, menyatakan bahwa keputusan Israel menunjukkan Israel jelas “TIDAK” mendukung semua upaya perdamaian, dan mengabaikan pernyataan Kuartet terbaru mendesak Israel dan Palestina untuk melanjutkan pembicaraan damai.
Pembangunan pemukiman Israel dan ekspansi merupakan isu-isu utama yang mendorong Palestina untuk menghentikan pembicaraan langsung dengan Israel. Pelanggaran Israel lainnya yang berkontribusi terhadap keputusan adalah invasi Israel yang sedang berlangsung, serta pengambilalihan dan pembongkaran rumah warga Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki. (rasularasy/arrahmah.com)

Biadab! Israel ratakan perkebunan Zaitun warga Palestina


AL-WALAJA (Arrahmah.com) – Israel tak pernah berhenti melakukan kekejian dan 
penindasan terhadap warga Palestina. Tidakpuas dengan mengusir pnduduk Palestina dan mendirikan pemukiman illegal, Isreal menghancurkan kebun-kebun zaitun warga Palestina yang terletak di Al-Walaja.
Seorang petani tua Mohammed Al-Atrash (Abu Wajih) berdiri di sana shock, terdiam, bertanya-tanya di mana umat manusia pada hari ini ketik amelihat kebunnya yang dulu dipenuhi pohon zaitun kini gersang berlatar belakang tanah kering dan langit luas.
Pada hari dimulainya kembali sekolah dan bekerja setelah 5 hari liburan Idul Fitri, pemerintah Israel membawa pasukan besar mulai dari fajar dan melingkari area lebih dari satu mil persegi di Al-Walaja dan menyatakan daerah tersebut tertutup.
Tidak ada kehadiran media yang diizinkan. Puluhan pohon zaitun, almond, za’rur, dan pohon pinus hancur.
Begitu banyak orang yang mendukung kekejaman kontraktor Israel. Para pekerja yang notabene juga orang Arab, ‘petugas keamanan swasta Israel yang menjaga bulldozer, tentara Israel dan polisi perbatasan yang mengingatkan kita pada mafia dan negara fasis dan rasis lainnya.
Hal ini memalukan bahwa duta besar Israel masih aman di Amman dan di kota-kota Eropa.
Sungguh memalukan bahwa beberapa orang Palestina masih ada menolak untuk menyusun kembali PLO dan bersikeras bahwa mereka akan terus “kerjasama keamanan” dengan rezim apartheid. Beberapa bahkan terus bertemu dengan penjahat perang Israel.
Sementara itu pemerintah AS yang menjadi kacung Israel, mencoba dan meyakinkan Abbas untuk kembali ke “perundingan”; negosiasi tidak berguna sama sekali antara tahanan dan penjaga penjara di mana para penjaga bisa menentukan segala sesuatu.
Selama 20 tahun belakangan “proses perdamaian”  menunjukkan bahwa hal itu hanyalah lelucon. Kembali ke ‘proses perdamaian’ berarti memberi lebih banyak waktu kolonialisme untuk menyelesaikan pembersihan etnis mereka.
Al-Walaja adalah salah satu tempat yang dikelilingi oleh dinding (udara penjara-terbuka). Sementara 1,5 juta orang masih ‘terpenjara’ di kamp konsentrasi terbesar dalam sejarah, atau dikenal sebagai Jalur Gaza yang mengalami blokade tak bermoral dan ilegal, dimana bantuan tentara Mesir masih berperan meneruskan blockade tersebut karena kekhawatiran akan kehilangan bantuan AS. (rasularasy/arrahmah.com)

Perjuangan Rakyat Palestina Untuk Bisa Sholat Di Masjid Al Aqsa


Ramadan di Palestina penuh dengan perjuangan. Seperti yang terlihat dalam foto-foto berikut. Kaum Muslim Palestina harus repot mengantre panjang guna memasuki Masjid Al Aqsa. Di masjid ini, penjagaan tentara Israel cukup ketat. Sambil menenteng senjata, mereka memeriksa barang bawaan para perempuan Palestina yang hendak shalat di Al Aqsha.


Bayi Palestina tertidur di keranjangnya saat perempuan Palestina berlomba-lomba melewati pos penjagaan untuk menuju ke Masjid Al Aqsha



Seorang kakek menunggu sembari membaca tasbih saat hendak melewati pos penjagaan. Ia hendak shalat di Masjid Al Aqsha.



Pos Penjagaan Israel menuju Masjid Al Aqsha



Kaum perempuan Palestina susah berdesak-desakan melewati pos penjagaan Israel guna shalat di Masjid Al Aqsha



Ramadhan di Palestina. Kaum perempuan harus berjibaku untuk sekadar shalat di Masjid Al Aqsha. Mereka melewati pemeriksaan dari pasukan Israel.



Bayangan para warga Palestina yang melintas untuk shalat di Masjid Al Aqsa

Sejarah Panjang Perjuangan Palestina


Konflik Palestina – Israel menurut sejarah sudah 31 tahun ketika pada tahun 1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania).. Sampai sekarang perdamaian sepertinya jauh dari harapan. Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara faksi-faksi di Palestina sendiri. Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya membuka pemahaman kita mengenai latar belakang sejarah sebab terjadinya konflik ini.
2000 SM – 1500 SM
Istri Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s. (bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s. yang kemudian mempunyai anak Nabi Ya’qub A.s. alias Israel (Israil, Qur’an). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 (tujuh) orang. Salah satunya bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Ya’qub A.s. beserta saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan Israel (Nabi Ya’qub A.s.) membesar.
1550 SM – 1200 SM
Politik di Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi negara Mesir. Banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar dari orang asli Mesir dan menguasai perekonomian. Oleh pemerintah Firaun bangsa Israel diturunkan statusnya menjadi budak.
1200 SM – 1100 SM
Nabi Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah Swt – dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s. membelah laut ketika bersama dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir menyeberangi Laut Merah. Namun saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka membandel dan berkata: “Hai, Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” (QS 5:24)
Akibatnya mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di sekitar Palestina. Belakangan agama yang dibawa Nabi Musa A.s. disebut Yahudi – menurut salah satu marga dari bangsa Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda, dan akhirnya bangsa Israil – tanpa memandang warga negara atau tanah airnya – disebut juga orang-orang Yahudi.
1000 SM – 922 SM
Nabi Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan Goliath (Jalut, Qur’an) dari Filistin. Palestina berhasil direbut dan Daud dijadikan raja. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq. Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin raja Daud. Bendera Israel adalah dua garis biru (sungai Nil dan Eufrat) dan Bintang Daud. Kepemimpinan Daud A.s. diteruskan oleh anaknya Nabi Sulaiman A.s. dan Masjidil Aqsa pun dibangun.
922 SM – 800 SM
Sepeninggal Sulaiman A.s., Israel dilanda perang saudara yang berlarut-larut, hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda beribukota Yerusalem.
800 SM – 600 SM
Karena kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada Allah Swt maka kerajaan tersebut dihancurkan oleh Allah Swt melalui penyerangan kerajaan Asyiria.
“Sesungguhnya Kami telah mengambil kembali perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini hawa nafsu mereka, maka sebagian rasul-rasul itu mereka dustakan atau mereka bunuh.” (QS 5:70)
Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15 dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.
600 SM – 500 SM
Kerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia. Dalam Injil Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak mempunyai hak lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari Yerusalem dan dipenjara di Babylonia.
500 SM – 400 SM
Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem.
330 SM – 322 SM
Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi Israel, sehingga nantinya Injil pun ditulis dalam bahasa Yunani dan bukan dalam bahasa Ibrani.
300 SM – 190 SM
Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.
1 – 100 M
Nabi Isa A.s. / Yesus lahir, kemudian menjadi pemimpin gerakan melawan penguasa Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh penguasa Romawi (dengan ancaman hukuman tertinggi yakni dihukum mati di kayu salib), ajaran Yesus sendiri ditolak oleh para Rabbi Yahudi. Namun setelah Isa tiada, bangsa Yahudi memberontak terhadap Romawi.
100 – 300
Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya Islam kemudian, serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari, mereka lambat laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.
313
Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan agama negara.
500 – 600
Nabi Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke semenanjung Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika terjadi perang antara Romawi dengan Persia.
621
Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra’ dari masjidil Haram di Makkah ke masjidil Aqsa di Palestina dilanjutkan perjalana Mi’raj ke Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa dinilai 500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram di Makkah dan masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam sebelum dipindah arahnya ke Ka’bah di masjidil Haram, Makkah.
622
Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan pendirian negara Islam – yang selanjutnya disebut khilafah. Nabi mengadakan perjanjian dengan bangsa Yahudi yang menjadi penduduk Madinah dan sekitarnya, yang dikenal dengan “Piagam Madinah”.
626
Pengkhianatan Yahudi dalam perang Ahzab (perang parit) dan berarti melanggar Perjanjian Madinah. Sesuai dengan aturan di dalam kitab Taurat mereka sendiri, mereka harus menerima hukuman dibunuh atau diusir.
638
Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk Palestina, Muslim maupun Non Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan khilafah. Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.
700 – 1000
Wilayah Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika hingga Spanyol. Di dalamnya, bangsa Yahudi mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama. Ada beberapa ilmuwan terkenal di dunia Islam yang sesungguhnya adalah orang Yahudi.
1076
Yerusalem dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan kaum munafik (sekte Drusiah yang mengaku Islam tetapi ajarannya sesat), pada tahun 1099 M tentara salib berhasil menguasai Yerusalem dan mengangkat seorang raja Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187 M sampai Salahuddin Al-Ayyubi membebaskannya dan setelah itu ummat Islam yang terlena sufisme yang sesat bisa dibangkitkan kembali.
1453
Setelah melalui proses reunifikasi dan revitalisasi wilayah-wilayah khilafah yang tercerai berai setelah hancurnya Baghdad oleh tentara Mongol (1258 M), khilafah Utsmaniah dibawah Muhammad Fatih menaklukan Konstatinopel, dan mewujudkan nubuwwah Rasulullah.
1492
Andalusia sepenuhnya jatuh ke tangan Kristen Spanyol (reconquista). Karena cemas suatu saat umat Islam bisa bangkit lagi, maka terjadi pembunuhan, pengusiran dan pengkristenan massal. Hal ini tidak cuma diarahkan pada Muslim namun juga pada Yahudi. Mereka lari ke wilayah khilafah Utsmaniyah, diantaranya ke Bosnia. Pada 1992 Raja Juan Carlos dari Spanyol secara resmi meminta maaf kepada pemerintah Israel atas holocaust (pemusnahan etnis) 500 tahun sebelumnya. (Tapi tidak permintaan maaf kepada umat Islam).
1500 – 1700
Kebangkitan pemikiran di Eropa, munculnya sekularisme (pemisahan agama / gereja dengan negara), nasionalisme dan kapitalisme. Mulainya kemajuan teknologi moderen di Eropa. Abad penjelajahan samudera dimulai. Mereka mencari jalur perdagangan alternatif ke India dan Cina, tanpa melalui daerah-daerah Islam. Tapi akhirnya mereka didorong oleh semangat kolonialisme dan imperialisme, yakni Gold, Glory dan Gospel. Gold berarti mencari kekayaan di tanah jajahan, Glory artinya mencari kemasyuran di atas bangsa lain dan Gospel (Injil) artinya menyebarkan agama Kristen ke penjuru dunia.
1529
Tentara khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/imperialisme serta membalas reconquista langsung ke jantung Eropa dengan mengepung Wina, namun gagal. Tahun 1683 M kepungan diulang, dan gagal lagi. Kegagalan ini terutama karena tentara Islam terlalu yakin pada jumlah dan perlengkapannya.
“… yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai.” (QS 9:25).
1798
Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah Khilafah.
1831
Untuk mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon. Khilafah mulai lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang menular begitu cepat di tanah Arab.
1835
Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah Yahudi pertama di sana. Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah berkurikulum asing di wilayah Khilafah.
1838
Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di Palestina.
1849
Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.
1882
Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama, simpati dan kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.
1891
Para penduduk Palestina mengirim petisi ke Khalifah, menuntut dilarangnya imigrasi besar-besaran ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu khilafah sudah “sakit-sakitan” (dijuluki “the sick man at Bosporus). Dekadensi pemikiran meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat membuat terobosan dengan memodernisir infrastruktur, termasuk memasang jalur kereta api dari Damaskus ke Madinah via Palestina! Sayang, sebelum selesai, Sultan Abdul Hamid dipecat oleh Syaikhul Islam (Hakim Agung) yang telah dipegaruhi oleh Inggris. Perang Dunia I meletus, dan jalur kereta tersebut dihancurkan.
1897
Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta Kongres I Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah air bagi umat Yahudi – walaupun secara rahasia – pada “tanah yang bersejarah bagi mereka”. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat Uganda atau di Amerika Latin ! Di kongres itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah jawaban bagi “diskriminasi dan penindasan” atas umat Yahudi yang telah berlangsung ratusan tahun. Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib umat Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan umat Yahudi sendiri. Di depan kongres, Herzl berkata, “Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi !” Apa yang direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada tahun 1948.
1916
Perjanjian rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) dibuat saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat kontrol atas Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).
1917
Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.
1938
Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka mereka perlu “penyelesaian terakhir” (endivsung). Ratusan ribu keturunan Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi lebih berhasil menjual ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau kantor-kantor berita di dunia.
1944
Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik “membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari sana.” Kondisi Palestina pun memanas.
1947
PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel.
1948, 14 Mei.
Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi memproklamirkan kemerdekaan negara Israel. Mereka melakukan agresi bersenjata terhadap rakyat Palestina yang masih lemah, hingga jutaan dari mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania, Syria, Mesir dan lain-lain. Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka menolak eksistensi Palestina dan menganggap mereka telah memajukan areal yang semula kosong dan terbelakang. Timbullah perang antara Israel dan negara-negara Arab tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya ada di bawah pengaruh Inggris – lihat Imperialisme Perancis dan Inggris di tanah Arab sejak tahun 1798 – maka Israel mudah merebut daerah Arab Palestina yang telah ditetapkan PBB.
1948, 2 Desember
Protes keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-Banna mengirim 10.000 mujahidin untuk berjihad melawan Israel. Usaha ini kandas bukan karena mereka dikalahkan Israel, namun karena Raja Farouk yang korup dari Mesir takut bahwa di dalam negeri IM bisa melakukan kudeta, akibatnya tokoh-tokoh IM dipenjara atau dihukum mati.
1956, 29 Oktober
Israel dibantu Inggris dan Perancis menyerang Sinai untuk menguasai terusan Suez. Pada kurun waktu ini, militer di Yordania menawarkan baiat ke Hizbut Tahrir (salah satu harakah Islam) untuk mendirikan kembali Khilafah. Namun Hizbut Tahrir menolak, karena melihat rakyat belum siap.
1964
Para pemimpin Arab membentuk PLO (Palestine Liberation Organization). Dengan ini secara resmi, nasib Palestina diserahkan ke pundak bangsa Arab-Palestina sendiri, dan tidak lagi urusan umat Islam. Masalah Palestina direduksi menjadi persoalan nasional bangsa Palestina.
1967
Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih pencegahan, Israel berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Israel dengan mudah menghancurkan angkatan udara musuhnya karena dibantu informasi dari CIA (Central Intelligence Agency = Badan Intelijen Pusat milik USA). Sementara itu angkatan udara Mesir ragu membalas serangan Israel, karena Menteri Pertahanan Mesir ikut terbang dan memerintahkan untuk tidak melakukan tembakan selama dia ada di udara.
1967, Nopember
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah penarikan mundur Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua negara di kawasan itu, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.
1969
Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di Yordania.
1970
Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke Libanon.
1973, 6 Oktober
Mesir dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada hari puasanya Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang Oktober. Mesir dan Syria hampir menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu oleh AS. Presiden Mesir Anwar Sadat terpaksa berkompromi, karena dia cuma siap untuk melawan Israel, namun tidak siap berhadapan dengan AS. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya harga minyak melonjak pesat.
1973, 22 Oktober
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata, pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.
1977
Pertimbangan ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat pergi ke Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati. Karena langkah politiknya ini, belakangan Anwar Sadat dibunuh pada tahun 1982.
1978, September
Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS. Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel. Sadat dan PM Israel Menachem Begin dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. namun Israel tetap menolak perundingan dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp David ini tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi versi lainnya. Dan AS sebagai pemrakarsanya juga tidak merasa wajib memberi sanksi, bahkan selalu memveto resolusi PBB yang tidak menguntungkan pihak Israel.
1980
Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerussalem yang didudukinya itu resmi sebagai ibukota.
1982
Israel menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena – lagi-lagi – veto dari AS. Belakangan Israel juga dengan enaknya melakukan serangkaian pemboman atas instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya dan Tunis.
1987
Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di daerah pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini diprakarsai oleh HAMAS, suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan dan sosial.
1988, 15 Nopember
Diumumkan berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota Aljazair. Dengan bentuk negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem Timur sebagai ibukota negara dengan Presiden pertamanya adalah Yasser Arafat.
Setelah Yasser Arafat mangkat kursi presiden diduduki oleh Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina beranggotakan 500 orang.
1988, Desember
AS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak langsung mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB Nomor 242 pada waktu memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di Tunis.
1991, Maret
Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu mengatakan “menikah dengan revolusi Palestina”.
1993, September
PLO – Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji memberikan hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah “land for peace” (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam keras oleh pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju. Namun negara-negara Arab (Saudi Arabia, Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan “fatwa” untuk mendukung perdamaian.
Setelah kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian dengan Israel, PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan Yahudi.
Yasser Arafat, Yitzak Rabin dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.
1995
Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di Hebron, seorang Yahudi fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat subuh. Hampir tiap orang dewasa di Israel, laki-laki maupun wanita, pernah mendapat latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan Palestina yang menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat Israel dengan bom “bunuh diri”. Targetnya, menggagalkan usaha perdamaian yang tidak adil itu. Sebenarnya “land for peace” diartikan Israel sebagai “Israel dapat tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu (bisa hidup damai).”
1996
Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai kanan, yang berarti kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu mengulur-ulur waktu pelaksanaan perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya negara Palestina, agar Palestina tetap sekedar daerah otonom di dalam Israel. Ia bahkan ingin menunggu/menciptakan kontelasi baru (pemukiman Yahudi di daerah pendudukan, bila perlu perluasan hingga ke Syria dan Yordania) untuk sama sekali membuat perjanjian baru.
AS tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang ditetapkannya. Namun karena lobby Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill Clinton harus memakai agen-agennya di negara-negara Arab untuk “mengingatkan” si “anak emasnya” ini. Maka sikap negara-negara Arab tiba-tiba kembali memusuhi Israel. Mufti Mesir malah kini memfatwakan jihad terhadap Israel. Sementara itu Uni Eropa (terutama Inggris dan Perancis) juga mencoba “aktif” menjadi penengah, yang sebenarnya juga hanya untuk kepentingan masing-masing dalam rangka menanamkan pengaruhnya di wilayah itu. Mereka juga tidak rela kalau AS “jalan sendiri” tanpa bicara dengan Eropa.
2002 - Sampai sekarang
Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14 “reservasi”. Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh “kehadiran sipil dan militer yang permanen” di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan “mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza.” Pemerintah Israel berpendapat bahwa “akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan,” sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel “akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok – artinya, Penghalang Tepi Barat Israel – dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini”
Di hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di Israel, Ehud Olmert – yang kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri Israel menggantikan Ariel Sharon yang berhalangan tetap karena sakit – berpidato. Dalam pidato kemenangan partainya, Olmert berjanji untuk menjadikan Israel negara yang adil, kuat, damai, dan makmur, menghargai hak-hak kaum minoritas, mementingkan pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta terutama sekali berjuang untuk mencapai perdamaian yang kekal dan pasti dengan bangsa Palestina. Olmert menyatakan bahwa sebagaimana Israel bersedia berkompromi untuk perdamaian, ia mengharapkan bangsa Palestina pun harus fleksibel dengan posisi mereka. Ia menyatakan bahwa bila Otoritas Palestina, yang kini dipimpin Hamas, menolak mengakui Negara Israel, maka Israel “akan menentukan nasibnya di tangannya sendiri” dan secara langsung menyiratkan aksi sepihak. Masa depan pemerintahan koalisi ini sebagian besar tergantung pada niat baik partai-partai lain untuk bekerja sama dengan perdana menteri yang baru terpilih.
Sementara itu sebelum terjadinya serangan habis-habisan Israel ke Gaza (27/12/2008), sudah terjadi serangan-serangan kecil di antara kedua belah pihak di sekitar Jalur Gaza, disebabkan Israel menutup tempat-tempat penyeberangan atau jalur komersial ke Gaza sehingga pasokan bahan bakar minyak terhenti, yang memaksa satu-satunya pusat pembangkit listrik di Jalur Gaza tutup.
Sebagai catatan akhir, Perdana Menteri Israel setelah Benjamin Netanyahu berturut-turut adalah Ehud Barak, Ariel Sharon, dan yang masih berkuasa di Israel dalam penyerangan di Gaza sekarang adalah Ehud Olmert. Sedangkan 4 faksi utama di Palestina adalah PLO, Al-Fatah, Jihad Islam Palestina (JIP), dan yang berkuasa sekarang di Palestina adalah Hamas dengan Perdana Menterinya Ismail Haniya. Dan gambar peta (klik di sini) yang menggambarkan hilangnya tanah Palestina yang dicaplok oleh Israel sejak tahun 1946 sampai dengan tahun 2000. Lihat posisi Gaza yang terjepit di daerah kekuasaan Israel.
palestine_landloss
Zionis Israel seolah tidak mempan kutukan, resolusi, demo. Mereka butuh serangan balik yang cerdas dan kuat dari ummat Islam dunia