التحذير من كذبة نيسان ابريل
Oleh :
Al-Muhaddits DR. ‘Âshim al-Qoryûtî
Prolog :
April Mop, dikenal dengan “April Fools’ Day” dalam bahasa Inggris, diperingati setiap tanggal 1 April setiap tahun. Pada hari ini, orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon
kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Hari ini ditandai dengan
tipu-menipu dan lelucon lainnya terhadap teman dan tetangga, dengan
tujuan mempermalukan mereka-mereka yang mudah ditipu. Di beberapa
negara, lelucon hanya boleh dilakukan sebelum siang hari. (April Fool’s Day BBC)
Ironinya
budaya ini pun diikuti oleh sebagian kaum muslimin dengan latahnya.
Untuk itulah, saya menurunkan ulasan dari seorang ahli hadits terkenal,
DR. Âshim al-Qaryûtî, murid ahli hadits zaman ini, Muhammad
Nâshiruddîn al-Albânî. DR. ‘Âshim dikenal sebagai seorang peneliti dan
pembahas ulung, yang biasa berkutat di manuskrip-manuskrip dan naskah
kuno peninggalan ulama salaf. Bahkan beliau lah yang ditugasi untuk
merawat dan merestorasi manuskrip-manuskrip di Perpustakaan Universitas
Islam Madinah. (Abu Salma)
Fadhîlah asy-Syaikh, DR. ‘Âshim al-Qaryûtî hafizhahullâhu berkata :
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على نبيه الصادق الأمين إمام المتقين وبعد
Segala
puji hanyalah milik Alloh Pemelihara semesta alam. Sholawat dan salam
semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi-Nya yang Jujur lagi
tepercaya, penghulu hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Wa ba’d :
Sesungguhnya
dusta/bohong itu merupakan penyakit besar, karena bohong termasuk dosa
yang paling buruk dan cela (aib) yang paling jelek. Dusta juga dijadikan
sebagai indikasi dan tanda-tanda kemunafikan dan pelakunya dianggap
jauh dari keimanan. Rasulullâh Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam
sendiri adalah orang yang paling benci dengan kedustaan. Dusta dan iman
tidak akan pernah bersatu kecuali salah satunya pasti mendepak yang
lainnya. Dusta itu menimbulkan keraguan dan kerusakan bagi pelakunya.
Sesungguhnya, menyerupai orang kafir (tasyabbuh bil kufroh)
itu dilarang di agama kita, bahkan kita diperintahkan untuk menyelisihi
orang kafir. Karena sesungguhnya menyerupai mereka walaupun hanya
sekedar lahiriyah saja, namun ada kaitannya dengan batiniyah.
Sebagaimana ditunjukkan oleh dalil-dalil al-Qur`ân dan sunnah nabawiyah.
Cukuplah kiranya bagi kita sabda Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam :
ألا إن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله، ألا وهي القلب
“Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal daging, yang apabila
segumpal daging itu baik maka baiklah seluruh jasadnya, dan apabila
buruk maka buruklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging
itu adalah hati.”
Dan bahaya yang paling besar di dalam menyerupai orang kafir itu adalah, apabila perkaranya berkaitan dengan urusan i’tiqâdî (keyakinan).
Ritual “April
Mop” merupakan bentuk taklid buta. Betapa sering kita melihat dan
mendengar ritual bohong ini berimplikasi buruk, menimbulkan rasa dengki,
dendam, saling memutus sillaturrahim dan saling membelakangi diantara
manusia. Betapa sering ritual bohong ini menyebabkan terjadinya
keretakan ukhuwah (persaudaraan) dan percekcokan di dalam keluarga.
Betapa sering hal ini membuahkan keburukan dan menyebabkan kerugian baik
materil maupun moril, dan lain sebagainya. Dan ini semua disebabkan
oleh taklid, membebek kepada kebiasaan kuno mayoritas bangsa Eropa.
Adapun
bulan April merupakan bulan keempat dari tahun masehi (gregorian).
April sendiri asalnya merupakan derivasi kata dari bahasa Latin
“Aprilis” di dalam sistem kalenderisasi Romawi kuno. Bisa juga merupakan
derivat kata dari predikat (kata kerja) bahasa Latin “Arerire” yang
berarti “membuka” (fataha), yang menunjukkan permulaan musim semi, ketika kuntum bunga bermunculan dan bunga-bunga bermekaran.
Bulan April merupakan permulaan tahun yang menggantikan bulan Januari (Kânûn ats-Tsânî, bahasa Suryani, pent.)
di Perancis. Pada Tahun 1654, Raja Perancis, Charles VII memerintahkan
untuk merubah awal tahun menjadi bulan Januari menggantikan bulan April.
Adapula penjelasan lain yang mengembalikan sebagian (kalenderisasi)
kepada Greek (Yunani), sebab bulan April adalah permulaan musim semi.
Bangsa Romawi mengkhususkan hari pertama bulan April untuk merayakan
hari “Venus”, yang merupakan simbol kasih sayang, keindahan, kesenangan,
riang tawa dan kebahagiaan. Para janda dan gadis-gadis berkerumun di
Roma tepatnya di kuil Venus, mereka menyingkapkan kekurangan (cacat)
fisik dan mental mereka, berdoa kepada dewi Venus supaya menutup cacat
ini dari pandangan pasangan mereka.
Adapun
bangsa Saxon, mereka merayakan di bulan ini untuk memperingati
dewa-dewa mereka, hari “Easter” (Paskah), yang merupakan salah satu dewa
kuno, nama yang sekarang dikenal sebagai festival paskah menurut kaum
kristiani di dalam bahasa Inggris.
Setelah
ulasan di atas, jelaslah bagi kita bahwa bulan April ini memiliki
urgensi yang spesial di tengah-tengah bangsa Eropa kuno.
Belum
diketahui asal muasal ritual kebohongan ini (April Mop) secara khusus
dan ada beberapa versi pendapat tentangnya. Sebagiannya berpendapat
bahwa ritual ini berkembang beserta dengan perayaan muslim semi, yang
dirayakan siang malam pada tangga 21 Maret.
Sebagian
lagi berpandangan bahwa bid’ah ini bermula di Perancis pada tahun 1564,
setelah pewajiban kalenderisasi baru –sebagaimana telah berlalu
penjelasannya-, ada seseorang yang menolak kalenderisasi baru ini, maka
pada hari pertama bulan April, dia menjadi korban sejumlah orang yang
mempermalukan dirinya dan mencemoohnya sehingga jadilah hari ini sebagai
waktu untuk mengolok-olok orang lain.
Sebagian
lagi berpendapat bahwa bid’ah ini meluas hingga ke zaman kuno dan
perayaan paganis, disebabkan korelasinya yang erat dengan historinya
yang spesifik pada permulaan musim semi, yaitu merupakan peninggalan
ritual paganis yang tersisa. Ada juga yang mengatakan bahwa berburu
(menangkap ikan) di sebagian negeri akan mendapatkan jumlah yang sedikit
di permulaan hari penangkapan pada sebagian besar waktu. Dan inilah
yang menjadi landasan rituan kebohongan yang terjadi pada awal bulan
April.
Masyarakat
Inggris memberikan nama pada hari awal bulan April sebagai hari untuk
semua canda tawa dan lelucon, “All Fools Day”. Mereka mengisinya dengan
perbuatan bohong yang terkadang dikira benar oleh orang yang
mendengarnya, sehingga ia menjadi korban/obyek cemoohan.
Ritual
April Mop ini, disebutkan pertama kali ke dalam bahasa Inggris di
Majalah “Drakes Newsletter” yang diterbitkan pada hari kedua bulan April
tahun 1698 M. Majalah ini menyebutkan bahwa sejumlah orang menerima
undangan untuk menghadiri proses ‘bilasan hitam’ di tower London pada
pagi hari awal bulan April.
Diantara
kejadian populer yang pernah terjadi di Eropa pada awal April adalah
surat kabar berbahasa Inggris “Night Star” pada tanggal 31 Maret 1864
mengumumkan bahwa besok –awal April- akan diadakan pelepasan keledai
massal di lahan pertanian kota Aslington Inggris, maka orang-orang pun
berbondong-bondong datang untuk menyaksikan hewan tersebut dan dan
berkerumun sembari berbaris menunggu. Setelah menunggu cukup lama,
mereka pun bertanya kapan waktu dilepaskannya keledai-keledai tersebut,
dan mereka tidak mendapati apa-apa. Akhirnya mereka pun sadar bahwa
mereka (telah terkecoh) datang dengan bergerombol dan berkerumun
seakan-akan mereka inilah keledainya!!!
Apabila
Anda terheran-heran, maka lebih mengherankan lagi apa yang diduga oleh
sebagian orang tentang kebohongan ini ketika mereka terkecoh, dengan
serta merta mereka berteriak, “april mop”! Seakan-akan mereka
menghalalkan kebohongan, wal’iyâdzu billâh. Kami mengetahui bahwa kedustaan itu tidak boleh walaupun hanya untuk bercanda. Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
ويل للذي يحدث بالحديث ليضحك به القوم فيكذب، ويل له، ويل له
“Celakah orang yang bercerita untuk membuat suatu kaum tertawa namun ia berdusta, celaka dirinya dan celaka dirinya.”
Memang, telah tetap (hadits-hadits yang menjelaskan) bahwa Rasulullâh Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam pernah bercanda, akan tetapi beliau tidak pernah berkata di dalam candanya melainkan kebenaran. Canda Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam
ini, di dalamnya terdapat nilai kebaikan bagi jiwa para sahabatnya,
menguatkan rasa cinta, menambah persatuan, dan meningkatkan semangat dan
kekuatan. Yang menunjukkan hal ini adalah sabda beliau Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam :
والذي نفسي بيده لو تداومون على ما تكونون عندي من الذكر لصافحتكم الملائكة على فرشكم وفي طرقكم، ولكن يا حنظلة ساعة وساعة
“Demi
Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya kalian selalu berada
dalam kondisi sebagaimana ketika berada di sisiku dan terus-menerus
sibuk dengan dzikir niscaya para malaikat pun akan menyalami kalian di
atas tempat pembaringan dan di jalan-jalan kalian. Namun, wahai
Hanzhalah. Ada kalanya begini, dan ada kalanya begitu.” Beliau
mengucapkan sebanyak tiga kali.
Perlu dicatat, bahwa kebanyakan bercanda itu dapat merusak murû`ah
(kewibawaan) seseorang dan merendahkan dirinya, walaupun meninggalkan
semua bentuk canda menyebabkan kepahitan (hidup) dan jauh dari sunnah
dan sirah nabawiyah. Sebaik-baik urusan adalah yang pertengahan.
Diantara keburukan banyak bercanda adalah melalaikan dari mengingat
Alloh, menyebabkan hati menjadi keras, membawa sikap dendam dan
hilangnya kasih sayang. Bercanda menyebabkan banyak tertawa sehingga
dapat mengeraskan hati. Secara umum, bercanda itu sepatutnya tidak
dilakukan secara terus menerus dan menjadi kebiasaan. Dan sebaik-baik
petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam. Demikianlah akhir dari seruan kami, segala pujian hanyalah milik Alloh Rabb semesta alam.
Sumber : http://abusalma.wordpress.com/2009/04/01/peringatan-dari-acara-jahiliyah-%E2%80%9Capril-mop%E2%80%9D/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar