Menjelang Rosululloh Saw wafat , Nabi
memanggil para sahabatnya untuk berkumpul. “Wahai kaum Muslimin
siapakah diantara kalian yang pernah merasa teraniaya oleh si lemah ini,
bangkitlah sekarang untuk mengambil Qhisos, jangan kau tunggu hingga
kiamat menjelang, karena sekarang itu lebih baik dari pada nanti aku
akan menanggung semuanya di akherat . Semua sahabat terdiam ,lalu
berdirilah Sahabat yang bernama Ukasyah Ibnu Muhsin, “saya Ya
Rosul….Saya akan menuntut hukuman Qhisas kepada mu Dulu aku pernah
bersamamu di perang Badar. Untaku dan untamu berdampingan, dan aku pun
menghampirimu agar dapat mencium Paha mu Saat itu engkau melecutkan
Tongkat kepada untamu agar dapat berjalan lebih cepat, namun
sesungguhnya engkau memukul lambungku” ucap ‘Ukasyah dengan lantang.
Baiklah Ya Ukasyah..aku kan terima
hukuman Qhisas ini “Jawab Rosulululloh Saw, lalu Rosul menyuruh bilal
mengambil tongkat Nya di rumah fatimah anaknya Rosululloh. Bilal
bergegas menuju Rumah Fatimah untuk mengambil Tongkat Rosululloh, Apa
yang akan dilakukan Ayahku dengan tongkatnya wahai bilal ” Tanya
Fatimah. “Ada seoarang sahabat yang akan melakukan Qhisos Kepada
Rosulululloh” Jawab Bilal. Dengan nada Marah Fatimah menjawab ” Siapa
gerangan yang tega mengqhisos kepada Rosululloh “!! . Bilal tidak
menjawab dan bergegas pergi untuk menyerahkan tongkat tersebut Kepada
Rosululloh SAW.
Lalu Rosululloh Saw menyerahkan tongkat
tersebut kepada Ukasyah bin muhsin, untuk segera melakukan qhisas
terhadap Rosulululloh Saw. Lalu tiba-tibalah berdirilah Sahabat Abu
bakar dan Umar, “Hai Ukasyah biar aku saja yang menggantikan Rosululloh
untuk di qhisas kau pilih bagian mana saja sesukamu untuk kau pukul
tongkat itu ke tubuhku “Kata Abu bakar yang sejak tadi menahan amarah
karena tidak tega melihat rosululolloh akan di sakiti. “Jangan Hai Abu
bakar Alloh telah menempatkan kedudukan dan niatmu di akherat
nanti..duduklah ” Jawab Rosululloh. Bangkitlah Sayyidina Ali” Aku
kemana-mana selalu bersama rosululloh, maka qishas lah aku …jangan kau
qhisas Rosulullloh ” Kata Sayyidina Ali RA. “duduklah Hai Ali …Alloh
juga telah menempatkan keduduan dan Niatmu ” Jawab Rosululloh. Tampilah
cucu-cucu kesayangan Rosululloh Hasan dan Husein ditengah kerumunan
Sahabat ” Kamu tahu kami adalah cucu-cucu rosululoh, biar kami saja yang
kau qhisas itu sama saja dengan kau mengqhisas rosululloh ” kata Hasan
husein .”duduklah kalian Wahai dua bola mataku.” kata rosululloh.
Suasana begitu tegang dan mengharukan
,karena semua sahabat tidak tega Manusia suci yang mereka cintai akan di
cambuk dengan Tongkat oleh Ukasyah. Lalu Ukasyah meminta kepada
rosululoh untuk membuka bajunya” Wahai Rosululloh sewaktu kau memukulku
dengan tongkat, waktu itu aku sedang tidak pakai baju jadi aku minta
kepada engkau untuk melepaskan Bajumu” kata Ukasyah. Lalu Rosululloh
membuka bajunya terlihatlah Tubuh rosululloh yang putih bersih
memancarkan cahaya, tiba-tiba Ukasyah memeluk tubuh putih tersebut
sambil menciumnya dengan linangan air mata ukasyah yang menempel di
tubuh rosululloh sambil berkata” Ya rosululloh siapa yang tega
memukulmu…aku hanya ingin memeluk dan mencium tubuh sucimu agar tubuhku
bisa terlindungi dari jilatan api neraka” Para sahabat yang sejak tadi
manangis meyaksikan peristiwa tersebut berkumandang takbir Alloh
huakbar…’ Wahai para sahabatku kalau kau ingin melihat penghuni surga
dialah orangnya “kata rosululloh Saw sambil memeluk Ukasyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar